Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kenali Risiko Kanker Kepala dan Leher

Foto : ISTIMEWA

kanker kepala dan leher

A   A   A   Pengaturan Font

Terdapat banyak faktor yang meningkatkan risiko terjadinya kanker kepala dan leher ini, seperti faktor genetik, gaya hidup, dan lingkungan. Pengaruh faktor genetik dapat dilihat pada kejadian jenis kanker tertentu, misalnya kanker nasofaring, lebih banyak terjadi di Asia dibandingkan di Eropa.

Faktor gaya hidup yang meningkatkan risiko kanker ini antara lain kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, makanan berpengawet ataupun higienitas mulut yang buruk. Faktor lingkungan yang dapat diamati anntara lain paparan bahan kimia dan radiasi pada daerah kepala dan leher, infeksi Human Papilloma Virus dan Epstein-Barr Virus.

Soehartati mengungkapkan, gejala-gejala kanker kepala dan leher adalah sakit tenggorokan, suara serak, ada benjolan di leher, sakit di bagian lidah. Selain itu terdapat sariawan atau adanya bercak merah/putih di rongga mulut atau lidah yang tak kunjung membaik, nyeri dan kesulitan menelan lama, serta mengalami hidung tersumbat dan keluar darah terus-menerus.

Pada kesempatan yang sama, dr. Nadia Ayu Mulansari, Sp.PD-KHOM menjelaskan, tatalaksana pengobatan kanker kepala leher dapat ditentukan berdasarkan kondisi pasien serta tingkat kegawatan kankernya.

"Pilihan terapi ditentukan berdasarkan pemeriksaan lebih lanjut terhadap karakteristik tumor, komorbid yang diderita pasien serta profil toksisitas. Pilihan terapinya bervariasi mulai dari pembedahan, radiasi, kemoterapi, terapi target dan imunoterapi, atau bahkan kombinasi terapi," ujar dia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top