Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kenali Jenis Pemeriksaan Kesuburan pada Wanita dan Pria

Foto : ISTIMEWA

dr shanty

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Memiliki buah hati mungkin menjadi salah satu impian pasangan suami istri. Namun, terkadang tidak semua dapat berjalan sesuai dengan rencana, karena setelah usaha dilakukan kehamilan belum datang juga.

"Pasangan yang telah menikah satu tahun dan berhubungan teratur tanpa alat kontrasepsi tetapi belum juga dikaruniai keturunan dapat diindikasikan mengalami masalah kesuburan atau infertilitas. Oleh karenanya, ketika persoalan ini mulai menghantui Anda dan pasangan, tidak ada salahnya untuk segera melakukan pemeriksaan kesuburan," ujarDokter Spesialis Obstetri dan GinekologiSubspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi, RSPondokIndahIVF Centre dr. Shanty Olivia Jasirwan, Sp. O. G, Subsp. F. E. R. melalui keterangan tertulis Selasa (23/5).

Pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi ini sangat penting untuk mengevaluasi dan memastikan ada-tidaknya gangguan kesuburan. Pemeriksaan ini tidak hanya dilakukan pada wanita (istri) selaku pemilik rahim, tetapi juga harus melibatkan pasangannya (suami). Dari hasil pemeriksaan inilah dokter dapat menentukan terapi dan penanganan kesuburan yang sesuai dengan kondisi masing-masing pasangan.

"Adapun pemeriksaan fertilitas pada wanita terdiri dari pemeriksaan darah, Pemeriksaan ultrasonografi (USG), Histerosalpingografi (HSG), Histeroskopi dan Laparoskopi," kata dr. Shanty.

Pemeriksaan darah Guna mengetahui adanya ovulasi pada wanita, selain dari riwayat siklus menstruasinya, tes darah berupa tes hormon progesteron dapat dilakukan pada hari tertentu dalam siklus menstruasi pasien. Tes hormon lainnya juga dapat dilakukan untuk melihat beberapa kandungan dalam darah, seperti Luteinizing Hormone/LH, Follicle Stimulating Hormone/FSH, prolaktin, dan estradiol yang juga berperan dalam proses reproduksi

Pemeriksaan dengan USG dapat menentukan ada atau tidaknya kelainan uterus (rahim), saluran telur, serta ovarium (indung telur). Salah satu hal yang sering ditemukan pada pemeriksaan USG adalah kista ovarium.

HSG dilakukan untuk mengevaluasi kondisi rongga rahim dan saluran telur. Pemeriksaan ini dapat mengungkapkan sejumlah kondisi, seperti penyumbatan saluran telur, pembengkakan saluran telur, ataupun kelainan bentuk rahim. Sementara histeroskopi, dilakukan dengan menggunakan tabung fleksibel panjang (hysteroscope), yang melewati leher rahim untuk mencapai ke dalam rongga rahim.

"Metode ini digunakan apabila didapatkan kecurigaan abnormalitas dalam rongga rahim dari hasil HSG ataupun USG, seperti mioma, polip, atau jaringan parut dalam rahim," terangnya.

Pemeriksaan Laparoskopi hanya dilakukan apabila pemeriksaan sebelumnya menunjukkan kecurigaan kelainan pada organ tertentu atau jika penyebab gangguan kesuburan tidak dapat ditemukan. Masalah yang paling umum yang dapat diidentifikasi dengan laparoskopi adalah endometriosis, serta penyumbatan atau penyimpangan pada saluran tuba dan rahim.

Bukan hanya pada wanita pemeriksaan kesuburan juga dilakukan pada wanita. Pemeriksaan fertilitas pada pria umumnya meliputi, pemeriksaan fisik, analisis sperma, pemeriksaan darah, pencitraan, dan pemeriksaan genetik.

"Pemeriksaan fisik lengkap diperlukan jika memang tidak ada kondisi medis yang muncul. Struktur yang dievaluasi meliputi penis, skrotum, testis, epididimis, spermatic cord, vas deferens, prostat, vesika seminalis, dan kelenjar Cowper's," jelas dr. Shanty.

Analisis sperma merupakan pemeriksaan utama fertilitas pria untuk mengukur keberadaan gangguan produksi sperma atau kualitas sperma yang menyebabkan gangguan kesuburan. Parameter utama yang dilihat adalah konsentrasi, pergerakan (motilitas) sperma, dan morfologi sperma, selain dari parameter lainnya

Pemeriksaan darah dilakukan dengan mengukur kadar FSH dan testosteron dalam darah. Pada pria, FSH berperan dalam spermatogenesis (pembentukan sperma). Testosteron berperan dalam spermatogenesis dan stimulasi libido

Pencitraan USG dapat digunakan untuk menemukan gejala gangguan kesuburan secara lebih mendalam. Bagi pria, USG testis/buah zakar dapat digunakan untuk mendeteksi kelainan kongenital dan kelainan obstruktif yang menghambat transportasi sperma.

"USG testis merupakan pemeriksaan non-invasif awal. Pemeriksaan ini kerap dilakukan bersamaan dengan analisis sperma dan digunakan untuk mengetahui kelainan sistem reproduksi pria termasuk testis dan struktur ekstratestikuler seperti epididimis," lanjutnya.

Pengujian genetik dapat dilakukan pada pria yang spermanya kurang serta tidak menunjukkan bukti adanya penyumbatan. Pengujian genetik dapat membantu mengidentifikasi fragmentasi DNA, kerusakan kromosom, atau kemungkinan penyakit genetik yang dapat diwariskan kepada keturunan nantinya

Ia menambahkan, semua pemeriksaan gangguan kesuburan dapat dilakukan di RS Pondok Indah IVF Centre. Klinik ini juga memberikan layanan penunjang program kehamilan, antara lain layanan konsultasi dokter spesialis andrologi, dokter spesialis bedah urologi dengan kompetensi fertilitas, hingga layanan akupuntur yang mendukung penanganan gangguan kesuburan pasangan.

"Fasilitas klinik kami yang lengkap memungkinkan semua pemeriksaan dan tindakan yang diperlukan dapat dilakukan di satu lokasi yang sama," ungkap dr. Shanty.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top