Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kondisi Makroekonomi | Tarif 13 Golongan Pelanggan Listrik Nonsubsidi Akan Dinaikkan Awal 2022

Kenaikan Tarif Listrik Pacu Inflasi

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Indef memprediksi inflasi tahun depan naik drastis menjadi sekitar 3,5 persen. Indef menilai tanda-tanda kenaikan inflasi pada 2022 tak hanya terjadi di perekonomian domestik, namun juga di negara maju. Akselerasi pemulihan di negara maju membuat kenaikan inflasi sudah mereka rasakan. Sebaliknya, negara berkembang masih berjuang memulihkan daya beli dan menaklukkan pandemi Covid-19.

Rencana Penyesuaian

Sementara itu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana, mengungkapkan pemerintah bersama dengan Badan Anggaran DPR RI berencana menerapkan kembali penyesuaian tarif atau tariff adjustment bagi 13 golongan pelanggan listrik PT PLN (Persero) nonsubsidi pada 2022.

Dia menyebutkan jika kondisi pandemi Covid-19 membaik, kemungkinan besar tariff adjustment ini akan diterapkan kembali sesuai aturan awal pada 2022. "Tarif listrik bagi golongan pelanggan nonsubsidi ini bisa berfluktuasi alias naik atau turun setiap tiga bulan disesuaikan dengan setidaknya tiga faktor, yakni kurs, harga minyak mentah dunia, dan inflasi," ucapnya di Jakarta, Senin (29/11).

Namun, Rida menyebut pemerintah menahan penerapan skema tariff adjustment ini sejak 2017 dengan alasan memperhatikan daya beli masyarakat yang masih rendah. Akibatnya, pemerintah harus memberikan kompensasi kepada PT PLN (Persero) atas selisih Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik atau tarif keekonomian dengan tarif yang dipatok pemerintah bagi pelanggan nonsubsidi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top