Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Kenaikan Suhu Ciptakan Umpan Balik Positif

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Sebagian besar karbon di Bumi terperangkap di dalam tanah, dan selama berabad-abad keberadaannya tidak terusik. Namun pemanasan global yang juga disebabkan pelepasan karbon dapat melepaskan karbon dari tanah.
Penelitian internasional lain yang juga dilakukan oleh Universitas Exeter, Inggris, menyatakan bahwa kenaikan suhu sebesar 2 derajat Celsius menyebabkan pelepasan karbon ke udara sebesar 230 miliar ton dari semua lapisan tanah yang ada di dunia.
Saat ini tanah global mengandung karbon dua hingga tiga kali lebih banyak daripada atmosfer. Peningkatan suhu dapat mempercepat dekomposisi mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan karbon di dalam tanah yang dikenal sebagai perputaran karbon tanah (soil carbon turnover).
Penelitian tersebut dirancang untuk mengungkapkan sensitivitas pergantian karbon tanah terhadap pemanasan global. Hasil penelitian diharapkan dapat mengurangi separuh ketidakpastian yang selama ini muncul dan dalam proyeksi perubahan iklim di masa depan.
"Studi kami mengesampingkan proyeksi yang paling ekstrem tetapi tetap menunjukkan hilangnya karbon tanah yang substansial dengan peningkatan suhu sebesar 2 derajat Celsius karena perubahan iklim, dan ini bahkan tidak termasuk hilangnya karbon permafrost (karbon di tanah yang membeku) yang lebih dalam," kata rekan penulis dari Universitas Exeter, Dr Sarah Chadburn.
Chadburn menambahkan, pemanasan global menciptakan efek umpan balik positif (positive feedback), yang menciptakan pemanasan efek pemanasan lanjutan. Dengan demikian respons karbon tanah terhadap perubahan iklim adalah area ketidakpastian terbesar dalam memahami siklus karbon dalam proyeksi perubahan iklim.
Untuk mengatasi hal ini, para peneliti menggunakan kombinasi baru data pengamatan dan model sistem bumi (earth system models/ESM) yang mensimulasikan siklus iklim dan karbon dan selanjutnya membuat prediksi perubahan iklim.
"Kami menyelidiki bagaimana karbon tanah terkait dengan suhu di berbagai lokasi di Bumi untuk mengetahui sensitivitasnya terhadap pemanasan global," kata penulis utama dari University of Exeter, Rebecca Varney, dalam makalah yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications.
Studi sebelumnya menunjukkan bahwa terjadi pelepasan karbon dari tanah sebesar 120 miliar ton setiap terjadi pemanasan 2 derajat Celsius. Dengan hadirnya studi tersebut, maka telah mengurangi ketidakpastian ini menjadi sekitar 50 miliar ton karbon.
Rekan penulis Profesor Peter Cox dari Exeter's Global Systems Institute mengatakan bahwa studinya selain mengurangi ketidakpastian juga bermanfaat dalam menentukan anggaran karbon.
"Kami telah mengurangi ketidakpastian dalam respons perubahan iklim ini, yang sangat penting untuk menghitung anggaran karbon global yang akurat dan berhasil memenuhi target Perjanjian Paris," ujar dia. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top