Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Peningkatan Kesejahteraan

Kenaikan NTP Belum Dinikmati Para Petani secara Penuh

Foto : ANTARA/DEDHEZ ANGGARA

NILAI TUKAR PETANI NAIK I Buruh tani menanam padi di kawasan sawah Desa Tegalsembadra, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Selasa (4/1). Badan Pusat Statistik melansir nilai tukar petani secara nasional naik 1,08 persen pada Desember 2021 jika dibandingkan November 2021 yaitu dari 107,18 menjadi 108,34.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Tren kenaikan nilai tukar petani (NTP) belum sepenuhnya dinikmati para petani lantaran baru terjadi di sebagian subsektor pertanian dan ada disparitas harga di tingkat petani dan konsumen. Kenaikan di masing-masing subsektor NTP merupakan dampak dari momen akhir tahun dan kondisi cuaca saat ini.

"Tahun ini, kenaikan terlihat signifikan mengingat curah hujan yang cukup tinggi berdampak pada produksi petani. Bahkan, kita lihat di beberapa wilayah Indonesia terjadi bencana banjir karena curah hujan yang cukup tinggi," kata Sekretaris Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Serikat Petani Indonesia (SPI), Agus Ruli Ardiansyah, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (5/1).

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis NTP nasional pada Desember 2021 sebesar 108,34 atau naik 1,08 persen dibandingkan bulan sebelumnya yakni 107,18. Kenaikan NTP nasional disebabkan Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (lt) naik sebesar 1,72 persen lebih tinggi dibanding kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (lb) sebesar 0,63 persen.

Kenaikan NTP nasional tersebut ditopang oleh subsektor-subsektor NTP yang menunjukkan tren positif pada Desember 2021. Kenaikan subsektor NTP yang paling signifikan terjadi di subsektor hortikultura (6,38 persen), perkebunan rakyat (0,91 persen), dan perikanan (0,76 persen), lalu diikuti subsektor tanaman pangan (0,40 persen).

Cukup Signifikan
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top