Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Direktur Utama PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin, Soal Harga Sembako Jelang Lebaran

Kenaikan Harga Pangan Masih Wajar

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah Provinsi (Pemkot( DKI Jakarta memastikan harga-harga pangan selama Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri terkendali. Meski demikian, beberapa harga komoditas seperti ayam dan telur mengalami kenaikan.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang hal ini, reporter Koran Jakarta, Peri Irawan mewawancarai, Direktur Utama PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (7/6). Berikut petikannya:

Kabarnya harga-harga pangan terkendali, tapi telur dan ayam ada kenaikan. Apa tanggapan Anda?

Harusnya tidak (ada kenaikan harga pangan). Jadi, di awal (Ramadan) sampai Minggu ketiga kemarin, saya melihat bank data. Tracking barang-barang komoditi itu langsung terdeteksi di bank data secara sistem. Jadi, kalau melihat kebutuhan stok dan harga, harusnya memang tidak menunjukkan hal-hal yang ganjil. Hari ini, ada kenaikan harga tapi dalam treshold normal. Contohnya, cabai ada lonjakan harga. Walaupun kenaikan itu diangka 2000 rupiah, harusnya itu tidak boleh terjadi.

Komoditas apa saja yang mengalami kenaikan harga?

Cabai keriting atau jadi 13 ribu rupiah per kilogram. Cabai merah jadi 25 ribu rupiah per kilogram tadinya 22 ribu hingga 23 ribu rupiah per kilogram. Tapi kalau lihat situasi di pasar, akhirnya ketemu. Pak Sandi juga bilang di media, pedagang bilang (kenaikan itu) satu tahun sekali, mau lebaran. Jadi, saya lihat gejolak ini masih ke arah sana.

Ada himbauan untuk pembeli?

Saya minta kepada masyarakat juga agar jangan beli berlebihan. Karena kalau nggak, ini akan jadi masalah. Jangan menimbun. Biarkan saja, itu ordinary shopping. Direfill saja tiap hari supaya kemudian kebutuhannya nggak tiba-tiba. Nantinya demamnya besar, pasti pedagang akan menaikkan harga.

Penyebab kenaikan harga pangan ini apa sebenarnya?

Tidak apa-apa sebenarnya. Stoknya juga aman. Ini memang gejala rutin setiap mau lebaran. Ini tinggal 10 hari ini momentumnya.

Berapa stoknya?

Disparitas cabai itu, semuanya 120 ton per hari di Jakarta. Bawang 100 ton per hari. Bawang putih 49 ton per hari. Padahal kebutuhan bawang putih itu hanya 30 ton per hari. Jadi, seharusnya tidak ada dinamika yang berlebihan. Gejolaknya, mungkin ada yang mau bayar THR, dan lainnya. Saya minta pada pedagang dan masyarakat, sebatas itu masih wajar, kita tidak perlu ada operasi pasar.

Batas wajar itu bagaimana?

Angkanya bisa kita lihat. Kan tahun kemarin, harga cabai bisa sampai ratusan ribu rupiah per kilogram. Kalau sudah di angka 50 ribu per kilogram, kita harus bergerak operasi pasar. Kita tahu harga dasar di awalnya, misal cabai keriting di angka 13 ribu rupiah per kilogram, ya kalau sampai dijual 20 ribu rupiah jelang lebaran, saya kira masih cukup. Asal mereka tidak melakukan hal-hal yang aneh-aneh.

Perbedaan dengan tahun lalu bagaimana?

Dibandingkan tahun lalu, inflasi kita bukan Mei 0,45. Dibanding tahun lalu, di bulan yang sama, inflasi tahun ini masih lebih rendah (y on y). Cuma, di dalam inflasi ini, Jakarta ini memang spesial. Dia ada dua elemen tambahan, yakni bahan pangan jadi dan perumahan. Dua elemen ini mengalami kenaikan, sehingga inflasi itu sedikit tumbuh. Padahal sebenarnya, itu bukan dari localfood.

P-5


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top