
Kenaikan Bunga Acuan BI ke Level 4,25% Mengejutkan

BANK INDONESIA
Secara terpisah, Ekonom dan Co-Founder & Dewan Pakar Institute of Social, Economic and Digital/ISED, Ryan Kiryanto, mengatakan keputusan BI itu cukup mengejutkan karena mayoritas ekonom memperkirakan kenaikan BI rate hanya sebesar 25 bps menjadi 4 persen.
Keputusan kali ini, kata Ryan, menegaskan stance atau view bank sentral ke depan yang lebih ketat (hawkish) dengan pertimbangan utama ekspektasi inflasi yang melampaui sasaran inflasi yang 2-4 persen setelah kenaikan harga bahan bakar minyak.
Dengan keputusan yang terbilang upfront loading atau front loaded itu maka stance BI yang a head the curve ingin menegaskan bahwa otoritas moneter itu sudah mengambil langkah setapak di depan (forward looking oriented) untuk melandaikan laju inflasi ke sasaran pada pertengahan 2023 sesuai target 2-4 persen.
Paralel dengan itu, juga untuk menjaga stabilitas nilai tukar terhadap mata uang kuat dunia, terutama dollar AS yang akhir-akhir ini mengalami apresiasi yang luar biasa yang menimbulkan fenomena super strong dollar AS menyusul kenaikan suku bunga The Fed (Fed Fund Rate/FFR) yang agresif sebesar 75 bps pada September ini menjadi 3,0-3,25 persen.
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya