Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Energi - Pemerintah Ungkap Adanya Selisih Harga Antara Pertalite dan Keekonomian

Kenaikan BBM Bisa Ganggu Pemulihan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Dia mengkhawatirkan kenaikan harga pertalite mengerek kenaikan harga bahan bahan pokok di masyarakat, termasuk tarif transportasi. "Beberapa hasil penelitian membuktikan kenaikan harga BBM akan menaikan harga kebutuhan pokok yang makin memberatkan rakyat," ungkap Fahmy.

Dia mengakui pertalite itu bukan BBM Penugasan, seperti premium ataupun BBM jenis tertentu seperti solar ataupun minyak tanah. Artinya, kewenangan untuk menaikkan harga ada pada badan usaha, bukan pemerintah.

Namun, kata dia, kebijakan ekonomi itu melihat kondisi riil di lapangan. Saat ini, masyarakat tengah berupaya bangkit dari keterpurukan. BUMN, tegas Fahmy, harus membantu memulihkan kondisi ini, tidak hanya fokus mencari keuntungan.

Selisih Harga

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Soerjaningsih, mengatakan adanya selisih harga antara pertalite yang dijual Pertamina dengan harga keekonomiannya. Harga pertalite sebenarnya, terang dia, mencapai 11.000 rupiah per liter. Namun, Pertamina tetap menjualnya dengan harga 7.650 rupiah per liter. Untuk premium, harga keekonomiannya sudah mencapai 9.000 rupiah per liter. Sementara itu, premium sendiri masih dijual di harga 6.450 rupiah per liter.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top