Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengentasan Kemiskinan

Kemiskinan Picu Tumbuhnya Paham Radikalisme

Foto : ISTIMEWA

Menteri Sosial, Agus Gu­miwang Kartasasmita

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kemiskinan merupakan masalah yang krusial dan fundamental serta mempunyai efek langsung terhadap mentalitas suatu negara. Mentalitas yang buruk akan meningkatkan tingginya angka kriminalitas, konflik di tengah masyarakat yang bisa diekspresikan tindakan anarkis.

Menteri Sosial, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan hal tersebut saat Rapat Koordinasi Teknis Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-105 Tahun 2019 di Mabes TNI AD di Jakarta, Kamis (20/6).

Mensos mengatakan kemiskinan menjadi lahan subur tumbuh kembangnya radikalisme serta anarkisme dan menyebabkan rendahnya produktivitas. Kondisi ini menghasilkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah dan pada akhirnya akan sulit berkompetisi serta sulit mendapatkan akses untuk bersaing di dunia usaha maupun dunia kerja.

"Rendahnya produktivitas akan memengaruhi daya saing secara nasional yang berkorelasi langsung dengan kualitas ketahanan nasional," tambah Agus.

Lebih lanjut Agus mengatakan, berdasarkan sejumlah studi, tingkat kemiskinan atau kesenjangan yang tinggi atau banyaknnya permasalahan sosial di masyarakat bisa mengganggu ketahanan nasional.

Karena itu, kata Agus, TNI sebagai alat pertanahan bangsa merupakan bagian tidak terpisahkan dari masyarakat memiliki landasan dalam membantu menyelesaikan permasalahan sosial yang ada dalam masyarakat seperti kemiskinan dan membangun kesejahteraan sosial secara umum.

"Sejalan dengan hal tersebut kami menganggap TMMD sebagai program terpadu karena upaya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat tidak bisa lepas dari upaya kita semua untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Mensos mengatakan bahwa sebagian besar penduduk miskin tinggal di daerah pedesaan yaitu sebanyak 13,10 persen.

Untuk mengatasi hal tersebut, menurut Agus, perlu sinergi dan kerja sama dengan semua pihak dalam upaya menurunkan kemiskinan dan kesenjangan. "TNI dengan sumberdaya yang mampu menjangkau daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T), dapat mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat," tandasnya.

Pelaksanaan TMMD

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Jenderal TNI Andhika Perkasa mengatakan, program TMMD ke-105 akan dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. TMMD yang akan dilaksanakan dari 10 Juli hingga 8 Agustus 2019 ini melibatkan 7.500 personil dari 50 kabupaten. "Anggaran dari kita sehingga tidak mengganggu anggaran dari daerah," ujarnya.

Sebelum dilakukan TMMD, dilaksanakan terlebih dahulu Rapat Kerja Teknis (Rakernis) antara pejabat TNI AD dengan kementerian pusat. "Dalam Rakernis dihadiri kementerian pusat dan pejabat daerah, dengan dihadiri pejabat daerah dapat ditemukan kekurangan dimana, sehingga TMMD nanti dapat benar-benar efektif. Harapan kita, TMMD dapat benar-benar memberikan stimulasi peredaran uang yang lebih banyak," tukas Andhika.eko/E-3

Komentar

Komentar
()

Top