Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kemeriahan MotoGP Mandalika, Cuan bagi Pengelola Batik Toeli Laweyan di Solo, Kok Bisa?

Foto : VOA/Yudha Satriawan

Pekerja penyandang difabel sedang membatik motif motogp Mandalika di Batik Toeli Laweyan Solo.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indonesia sukses perdana menggelar ajang balap motor kelas dunia, MotoGP, di sirkuit Mandalika Lombok, Nusa Tenggara. Event internasional ini membuka kreasi para pembatik difabel di Batik Toeli.

VOA melaporkan, Sabtu (26/3), Primadika dan Munir tak pernah merasakan dan mendengar raungan motor yang sedang balapan, riuhnya penonton maupun komentator di berbagai jaringan televisi dunia. Apalagi melihat serunya balapan MotoGP yang sedang digelar di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara, pekan ini.

Dian dan Munir adalah pekerja difabel tunarungu di Batik Toeli Laweyan Solo. Keduanya hanya mampu menuangkan batik kreasi MotoGP di lembaran kain. Tangan-tangan mereka terus bergerak lincah mengikuti garis pola motif yang membentuk pernak-pernik MotoGP Mandalika.

Pengelola Batik Toeli Laweyan Solo, Muhammad Taufan Wicaksono, saat ditemui VOA di rumah produksinya pada akhir pekan kemarin mengatakan ide membuat batik bernuansa MotoGP Mandalika ini sebagai bentuk kreativitas atas keberhasilan Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP di Mandalika. Menurut Taufan, berbagai motif tertuang dalam batik yang harganya dibanderol jutaan rupiah.

"Ada motif bergambartracklintasan sirkuit Mandalika, ada motif pembalap motoGP Marc Marquez, legenda motogp Valentino Rossi, dan sebagainya. Kita melihat pergelaran MotoGP ini dikenal dunia. Saat ini digelar di Indonesia dan memungkinkan untuk mempromosikan batik," jelas Taufan.

Ditambahkannya, butuh waktu hampir satu bulan untuk merampungkan produksi batik ini.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top