Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Alam

Kementerian PUPR Buka Jalan Trans Pulau Timor

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Hujan yang terus melanda wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam sepekan terakhir telah menimbulkan sejumlah bencana, salah satunya tanah longsor yang terjadi sekitar pukul 19.00 WITA pada Jumat (17/2) di Ruas Jalan Oeapa-Batas Kota Soe KM 72+200 dari arah Kota Kupang di Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang.

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara (Jubir) Kementerian PUPR, Endra S Atmawidjaja mengatakan, ruas jalan ini merupakan trans Pulau Timor yg menghubungkan Kota Kupang dengan empat Kabupaten yakni Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka, dan Negara Timor Leste.

"Area longsoran keseluruhan adalah 250 m dengan pihak terkait yaitu Pemerintah Daerah, Kepolisian dan TNI untuk melakukan pengawalan terkait lahan untuk pembuangan material longsoran dan penyiapan trase alternatif lain jika terjadi longsoran susulan.

Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah II, Thomas Setiabudi Aden mengatakan kayu. "Pembersihan material longsor hingga tuntas diperkirakan membutuhkan waktu satu hingga dua minggu," katanya.

Dari laporan yang diterima serta pantauan lokasi longsor, Thomas memperkirakan pekerjaan perbaikan permanen titik longsor ini bisa memakan waktu satu bulan. Waktu tersebut di luar rencana maksimal pembersihan material longsor selama dua minggu. Dia meminta masyarakat agar berhati-hati dan mengikuti pengaturan lalu lintas yang diterapkan di kawasan longsor.

Rute Alternatif

Selama pekerjaan di titik longsor dilakukan, secara simultan BPJN NTT mempersiapkan rute alternatif untuk dilewati pengguna jalan. Kepala BPJN NTT Agustinus Junianto mengatakan jalan alternatif tersebut akan memiliki panjang 580 meter serta menyusuri Sungai Noelmina di Kelurahan Takari.

"Titik masuk dan keluarnya tidak jauh dari lokasi longsor, kami akan pasang penunjuk arah agar menjadi panduan masyarakat," katanya.

Dia menargetkan jalur alternatif ini siap digunakan pada hari Selasa, 21 Febuari 2023 atau 5 hari paska kejadian. Penanganan ruas ini sangat penting karena merupakan akses utama bagi pergerakan masyarakat, barang, dan jasa dari Kota Kupang menuju beberapa kabupaten di Pulau Timor, yaitu Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, dan Malaka.

Longsor ini sempat menyebabkan kemacetan panjang di kedua arah. Selain itu, arus logistik ikut terhambat karena jalur ini juga dilewati angkutan barang yang cukup padat. "Ada truk tronton yang kena longsor. Masyarakat sempat turun dari kendaraan dan berjalan kaki melewati hutan," katanya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top