Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kementerian ESDM Bangun 3.404 Sumur Bor Air Bersih

Foto : ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah.

Seorang warga mengambil air bersih pada sumur bor bantuan Kementerian ESDM di Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (12/2/2019). Keberadaan sumur bor itu membantu masyarakat untuk mendapatkan air bersih.

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hingga akhir 2020, telah membangun sebanyak 3.404 sumur bor air bersih di seluruh Indonesia.

Sementara, sepanjang 2020, Badan Geologi membangun sumur bor air bersih di 556 titik di 177 kabupaten/ kota di seluruh Indonesia.

"Ini yang menjadi program andalan di Badan Geologi, yaitu penyediaan sumur air bersih untuk daerah sulit air. Tahun 2020, sebenarnya kami targetkan 600 titik, tetapi ada satu dan lain hal, tercapai 556 titik," jelas Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono dalam keterangannya yang dikutip dari laman Kementerian ESDM di Jakarta, Kamis (21/1/2021).

Eko menyebutkan pada 2020 menjadi tahun terakhir Kementerian ESDM melaksanakan program pembangunan air bersih.

Selanjutnya, pelaksanaan program tersebut menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Capaian lain dari Badan Geologi adalah pembangunan Pusat Informasi Geologi (PIG) Natuna dan Maros, serta melakukan lima verifikasi warisan geologi. Dari sisi regulasi, pada 2020, telah diterbitkan satu Peraturan Menteri ESDM dan tiga Keputusan Menteri ESDM terkait sektor geologi.

Dari mitigasi bencana geologi, Badan Geologi melakukan peringatan dini, tanggap darurat, penyelidikan, pemetaan, dan sosialisasi terhadap aktivitas gunung api di Indonesia.

Badan Geologi juga melakukan pengembangan pada pos pengamatan gunung api.

Untuk tahun 2020, ada 5 pos yang dibangun, yaitu Pos Gunung Marapi di Sumatera Barat, Pos Gunung Guntur (Jawa Barat), Pos Gunung Slamet (Jawa Tengah), Pos Gunung Dieng (Jawa Tengah), dan Pos Gunung Batur (Bali). Dari 74 pos di seluruh Indonesia, 19 pos pengamatan gunung api di antaranya sudah dikembangkan.

"Untuk pengawasan atau pengamatan gunung api, kami juga melakukan pengembangan pos pengamatan gunung api. Untuk 2020, ada lima pos yang kita bangun. Total, dari 74 pos pengamatan sampai dengan saat ini 19 yang sudah kami kembangkan. Pengembangan ini dalam rangka untuk meningkatkan kinerja pengamat. Peralatan yang ada di sana juga kami tingkatkan sehingga mitigasi yang dilakukan lebih akurat mendekati kebenaran," jelas Eko.

Sementara untuk mitigasi gerakan tanah, Badan Geologi melakukan penelitian dan penyelidikan untuk memperkuat kualitas peta dan rekomendasi peringatan dini, kaji cepat tanggap darurat dan pascabencana, serta sosialisasi kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat. Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top