Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kemenperin Fokus Dorong RI Jadi Bagian dari Rantai Pasok Global

Foto : Istimewa.

Direktur Akses Sumber Daya Industri dan Promosi Internasional Kemenperin, Syahroni Ahmad (kedua dari kiri) dalam press briefing di Jakarta, Jumat (12/7).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong agar RI menjadi bagian dari rantai pasok global. UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian mengamanatkan bahwa dalam rangka pengembangan industri, dilakukan kerja sama internasional di bidang industri yang salah satunya ditujukan untuk meningkatkan integrasi industri dalam negeri ke dalam jaringan rantai suplai global.

"Melalui pemanfaatan jaringan rantai suplai global, diharapkan akan meningkatkan produktivitas industri," ucap Direktur Akses Sumber Daya Industri dan Promosi Internasional Kemenperin, Syahroni Ahmad dalam press briefing di Jakarta, Jumat (12/7).

Syahroni memaparkan, sebagaimana tercantum dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035, integrasi ditempuh melalui pengembangan jejaring kerja dengan negara dan mitra internasional industri.

Salah satu kerja sama yang dilakukan untuk memperluas akses ke pasar internasional dan integrasi ke jejaring rantai suplai adalah dengan CBI Belanda melalui Program Pengembangan Daya Saing Ekspor Produk Industri Sektor Natural Ingredients (2019-2024).

"Program ini ruang lingkupnya berupa pelatihan dan pendampingan ekspor yang mencakup tiga subsektor, yakni ekstrak rumput laut, ekstrak tumbuhan, dan minyak atsiri dengan aplikasi pada produk makanan, suplemen makanan, serta kosmetika,"ujarnya

Kesiapan Industri Dalam Negeri untuk bergabung dalam rantai suplai global juga terangnya tidak lepas dari dukungan Sumber Daya Industri (SDI) yang ada. "Melalui kerja sama internasional dengan negara atau lembaga mitra (misalnya Jepang dan Korea), kami mendorong peningkatan kualitas SDI dan akses terhadap penguasaan SDI yang berkualitas," paparnya.

Beberapa aspek dalam SDI yang menjadi obyek kerja sama seperti pengembangan SDM di bidang teknologi-dengan KITECH (Korea Institute of Industrial Technoloy) dan KPIC (Korea National Ppuri Industry Center) dan machine and method (machine tools-dengan KIAT (Korea Institute for Advancement of Technology), mold & dies-JETRO (Japan External Trade Organization))

Keterlibatan industri dalam negeri pada rantai suplai global juga didorong melalui masuknya investasi asing. Investasi asing berperan dalam proses percepatan penguasaan teknologi (melalui transfer of knowledge), peningkatan kemampuan SDM, perluasan kesempatan kerja, peningkatan nilai tambah dan kapasitas produksi, hingga perbaikan efisiensi yang nantinya berdampak positif terhadap peningkatan daya saing industri.

"Masuknya investasi asing di bidang teknologi dan inovasi juga akan mendorong keterlibatan industri nasional pada rantai suplai global dalam aspek medium high-tech," tegas Syahroni.

Dalam upaya menarik investasi asing lanjutnya, pemerintah menjajaki kerja sama internasional di bidang industri serta mendorong ekspor sehingga industri dalam negeri mampu terhubung dengan rantai suplai global.

"Kami juga melakukan promosi internasional melalui partisipasi pada pameran di luar negeri, seperti Hannover Messe (pameran teknologi industri), Farnborough International Airshow (pameran komponen dirgantara), dan SIAL Paris (pameran makanan minuman)," sebutnya.

Keikutsertaan pada pameran Hannover Messe 2023, di mana Indonesia menjadi Partner Country, berhasil menarik investasi asing.

"Beberapa di antaranya seperti Hans Dinslage GmbH (produsen alat kesehatan asal Jerman, mendirikan pabrik di Kendal), Block Solutions (pengembang teknologi daur ulang asal Finlandia, mendirikan pabrik blok daur ulang plastik di Lombok), serta peningkatan akses sumber daya industri seperti Uplink Network GmbH (kerja sama dalam transformasi digital/ industry 4.0)," urainya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top