Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Sektoral

Kemenperin Dorong Daya Saing Industri Kimia

Foto : ISTIMEWA

Abdul Rochim, Plt. Direktur Jenderal IKFT Kemenperin

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA -Pemerintah terus mendorong daya saing industri kimia hilir. Pasalnya sektor tersebut telah memberikan kontribusi yang cukup signfikan terhadap perekonomian nasional. Sektor ini mampu meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri serta menambah penyerapan tenaga kerja serta penerimaan devisa.

Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Abdul Rochim menyampaikan jika pemerintah sedang fokus menumbuhkan industri kimia karena menjadi salah satu sektor prioritas berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0.

Hal itu untuk memperkuat dan memperdalam struktur manufaktur serta menciptakan industri yang terintegrasi dari hulu sampai hilir di Tanah Air. "Kami ingin wujudkan industri kimia hilir nasional yang berdaya saing global. Apalagi, secara keseluruhan industri kimia hilir nasional saat ini dinilai telah mampu memenuhi kebutuhan untuk pasar domestik hingga 80 persen,"ungkapnya pada pembukaan Pameran Produk Industri Kimia Hilir 2019 di Jakarta, Selasa (10/9).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor industri barang kimia dan barang dari bahan kimia menunjukkan kinerja yang positif. Hal ini terlihat dari laju pertumbuhan pada semester pertama tahun 2019 yang mencapai 10,4 persen.

Baca Juga :
Penghimpunan Dana

Angka ini melonjak drastis dibanding periode yang sama di tahun 2018, dengan kondisi minus 7.82 persen. Bahkan, nilai Produk Domestik Bruto (PDB) sektor tersebut pada paruh pertama tahun ini mencapai 91,7 triliun rupiah dan menyumbang sekitar 1,19 persen terhadap ekonomi nasional.

Tarik Investasi

Direktur Industri Kimia Hilir dan Farmasi Kemenperin, Taufiek Bawazier menyampaikan, pemerintah semakin aktif menarik investasi di sektor industri kimia untuk memacu kapasitas produksi dan menghasilkan produk substitusi impor. "Contohnya, pemerintah akan menumbuhkan kembali aromatic center di Tuban. Ini perlu investasi yang besar," ungkapnya.

Guna memperkenalkan potensi industri kimia hilir nasional, Kemenperin bekerjasama dengan para pemangku kepentingan menggelar Pameran Produk Industri Kimia Hilir 2019 di Plasa Pameran Industri, Gedung Kemenperin.

Stakeholder yang dilibatkan, antara lain Asosiasi Industri Pelumas (ASPELINDO), Asosiasi Industri Cat (APCI), maupun Asosiasi Industri Perhimpunan Pengusaha Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PEKERTI).Demikian juga, Asosiasi Pengusaha Deterjen Indonesia (APEDI), Asosiasi Produsen Pemadam Api Ringan Indonesia (APPARI), Lembaga Sertifikasi Produk, dan Laboratorium Uji. Pameran yang berlangsung selama 10-13 September 2019 ini diikuti sebanyak 37 peserta. ers/E-12

Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top