Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kemenpar Yakin Devisa Pariwisata Bakal Lampaui Migas

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan sektor pariwisata Indonesia diproyeksikan menjadi penghasil devisa terbesar pada 2019 dengan nilai mencapai 24 miliar dollar AS, melampaui sektor migas dan minyak kelapa sawit (CPO). Dalam paparan capaian tiga tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Menteri Arief Yahya menjelaskan berdasarkan riset Bank Dunia, pariwisata menjadi salah satu bisnis utama atau core business Indonesia karena menjadi penyumbang PDB, devisa serta lapangan kerja paling besar dan mudah.

"Tahun 2019, pariwisata diproyeksikan penghasil devisa terbesar yaitu 24 miliar dollar AS melampaui sektor migas, batubara dan minyak kelapa sawit. Bukan hanya penghasil devisa terbesar biasa, tetapi terbesar dan terbaik di regional bahkan global," kata Arief pada diskusi di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Selasa (17/10).

Arief menjelaskan perolehan devisa sektor pariwisata pada 2013-2015 menempati peringkat empat setelah migas, batubara dan CPO. Namun pada 2016, devisa pariwisata menempati peringkat kedua setelah CPO dengan nilai 13,5 miliar dollar AS. Menurut dia, pesaing utama pariwisata Indonesia adalah Thailand dengan devisa pariwisata lebih dari 40 miliar dollar AS sedangkan negara lainnya relatif dapat dilampaui.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menilai kontribusi sektor pariwisata terhadap cadangan devisa Indonesia masih relatif terbatas dibandingkan sejumlah negara lain di kawasan Asia Tenggara. Padahal, potensi pariwisata sebagai penyumbang devisa negara sangat besar. bud/Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi, Antara

Komentar

Komentar
()

Top