Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kerusuhan di Rutan Siak - Bangunan Rumah Tahanan Hangus Terbakar

Kemenkumham Bentuk Tim Investigasi

Foto : ANTARA/Rony Muharrman

PINDAHKAN SENJATA - Petugas mengumpulkan senjata yang akan dipindahkan pascakerusuhan, di Rutan Kelas II B Siak Sri Indrapura, Kabupaten Siak, Riau, Minggu (12/5). Senjata-senjata inventaris Rutan Siak ini akan dititipkan ke Rutan Pekanbaru karena gudang penyimpanan senjata di Rutan Siak terbakar.

A   A   A   Pengaturan Font

SIAK - Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) membentuk tim untuk menginvestigasi insiden kerusuhan di rumah tahanan negara (Rutan) Siak Sri Indrapura, Provinsi Riau. Untuk tahap pemulihan, Kemenkumham merelokasi ratusan narapidana dan tahanan dari Rutan Siak ke beberapa cabang rutan dan lapas lain di Riau.

"Dalam insiden yang terjadi pada Sabtu dini hari itu tidak ada korban jiwa. Kami membentuk tim guna menyelidiki kerusuhan di Rutan Siak," kata Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham, Sri Puguh Budi Utami, usai meninjau kondisi Rutan Siak, Sabtu (11/5). Dalam kunjungannya itu, Sri Puguh didampingi Kepala Kanwil Hukum dan HAM Riau, M Diah.

Sri Puguh menyayangkan terjadinya insiden yang terjadi pada bulan Ramadan itu. Dia tidak mau berspekulasi tentang penyebabnya sampai ada hasil investigasi internal. Insiden di Rutan Siak menjadi yang kedua terjadi di fasilitas rutan di Provinsi Riau dalam kurun dua tahun terakhir.

Sebelumnya, kerusuhan pernah terjadi di Rutan Sialang Bungkuk di Kota Pekanbaru pada 2017. Insiden itu membuat ratusan napi dan tahanan kabur dan masih ada yang belum tertangkap sampai hari ini. Dalam hasil investigasi Kemenkumham, pemicu kerusuhan di Rutan Sialang Bungkuk akibat oknum internal rutan yang melakukan pemungutan liar dan kondisi Rutan yang terlalu padat. Dalam proses kasus tersebut sudah ada petugas Rutan yang dipecat.

Masih Diburu

Wakil Kepala Polres Siak, Kompol Abdullah Hariri, mengatakan polisi masih memburu sebanyak 15 tahanan dan warga binaan Rutan Negara Kelas II B Siak Sri Inderapura yang kabur. Total jumlah tahanan dan warga binaan Rutan Siak sebanyak 648 orang. Ini mengalami kelebihan penghuni mengingat kapasitas seharusnya hanya untuk 125 orang.

"Akibat insiden kerusuhan dan kebakaran, bangunan rutan hampir semuanya hangus terbakar. Tahanan yang melarikan diri dan belum ditemukan sebanyak 15 orang. Anggota di lapangan terus mencari dibantu masyarakat," kata Abdullah.

Abdullah mengatakan 321 napi dan tahanan direlokasi dari Rutan Siak ke tempat penahanan atau lembaga pemasyarakatan di kabupaten/kota lain di Provinsi Riau. Rinciannya ke Lapas perempuan di Pekanbaru 26 orang, Lapas Pekanbaru 152 orang, Rutan Anak Rumbai Pekanbaru 12 orang. Selanjutnya ke Lapas Bangkinang dipindahkan 81 warga binaan, ke Lapas Bengkalis 45 orang, dan ke Lapas Dumai lima napi.

"Semuanya dibawa pakai bus dan truk, 15 bus umum kita koordinasi dengan pemerintah daerah dan perusahaan untuk dibantu, dan lainnya pakai mobil tahanan polisi dan kejaksaan," ujar Abdullah.

Menurut Abdullah, dua napi sedang dirawat di RSUD Siak. Ada satu orang di Rutan Polsek Siak, dan dalam pemerikasaan terkait kerusuhan di Satuan Reserse Kriminal Polres Siak sebanyak tujuh orang.

Kepolisian Resor Siak menyatakan masih menyelidiki penyebab kerusuhan dan kebakaran di Rutan Kelas II B Siak Sri Indrapura pada Sabtu dini hari meski tidak memungkiri akibat adanya kekerasan dari pihak sipir. "Dari informasi awal memang ada ketidakterimaan warga binaan dari petugas di sini yang melakukan perbuatan yang tidak baik. Kami sedang menyelidiki," kata Kepala Polres Siak, Ahmad David di Siak.

David menceritakan awalnya memang ada salah seorang warga binaan yang kebetulan perempuan ditemukan memiliki sabu-sabu. Jumlahnya sekitar segempal dan masih belum ditimbang. Dari sana, diinformasikan ke Satuan Narkoba Polres Siak untuk diperiksa. Hingga akhirnya dikembangkan dan mengarah pada tiga pelaku lain yang juga warga binaan di rutan.eko/Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top