Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kemenko Marves Dorong Sinergi Multipihak Dukung Pangan Biru

Foto : istimewa

Staf Khusus Menteri Bidang Hubungan Internasional dan Perjanjian Internasional Kemenko Marves M. Firman Hidayat

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) terus mendorong sinergi multi pihak untuk mendukung pengembangan pangan biru (blue food).

Dalam konteks Sustainable Development Goalsatau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), pangan biru terkait erat dengan pencapaian tujuan ke-14 yaituLife Below Water, dari mulai pengelolaan ekosistem, tata kelola yang efektif, sampai dengan pemanfaatannya.

"ManfaatBlue Foodsangat beragam, di antaranya sebagai sumber protein hewani berkualitas tinggi karena mengandung Omega 3, memilikienvironmental footprints(jejak karbon) lebih rendah dari pada makanan berbasis darat dan sistemblue fooddapat berperan sebagai landasan ekonomi pedesaan dan nasional," ungkap Plt. Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves M. Firman Hidayat keterangan di Jakarta, Jumat (11/11).

Oleh karena itu, upaya terintegrasi, lintas pemangku kepentingan untuk peningkatan produktivitas blue foodyang berkelanjutan dan berdaya saing perlu terus dikembangkan dengan serius.

"Kerja sama multipihak antara pemerintah, dunia usaha, media, akademisi, NGO, dan lembaga mitra pembangunan sangat diperlukan untuk mewujudkan Indonesia sebagai produsenblue foodutama untuk kebutuhan konsumsi domestik dan penguasaan pasarblue fooddi tingkat global," imbuhnya.

Kemitraan dalam pengembangan inovasi produksiblue foodjuga akan menjadi bagian dari rencana kerja samaNational Blue Agenda Action Partnershipyang akan diluncurkan bertepatan dengan penyelenggaraan Ocean-20 di Bali pada pertengahan November mendatang.

"Action Partnershipakan mencakup kerja sama agenda biru antara pemerintah Indonesia dengan pihakUN Agencies, dan mitra kerja pembangunan baik multilateral maupun bilateral. Kerja sama ini akan mencakupBlue Health, Blue Economy, Blue InnovationdanBlue Food," paparnya.

Perencana Ahli Utama Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Gellwynn Jusuf mengatakan bahwa sumber daya laut pesisir Indonesia merupakan sumber daya yang penting dan memiliki potensi yang besar. "Transformasi ekonomi melalui penekanan ekonomi biru memiliki peran penting untuk mencapai visi penting Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia. Sumber daya maritim, kelautan dan perikanan yang sangat potensial ini perlu dikelola dan dimanfaatkan secara berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan perekonomian namun tetap menjaga ekosistem lautnya sesuai dengan konsep blue economy," ujar Gellwynn.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi juga mengatakan peran penting blue foodsecara umum berkontribusi terhadap sekitar 50 persen asupan protein hewani Indonesia, terutama di wilayah timur.

Selain itu, ikan juga memiliki potensi secara ekonomi sebagai sumber mata pencaharian masyarakat Indonesia, khususnya di pesisir. "Penguatan cadangan pangan merupakan strategi yang sangat penting untuk melindungi ekosistem pangan dari hulu hingga ke hilir dengan memberi kepastian harga di tingkat produsen, petani, peternak, nelayan supaya tetap berproduksi serta memberi kepastian harga di tingkat konsumen," jelas Arief.


Redaktur : Kris Kaban
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top