Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Kemenkes: 40,18 Juta Penduduk Indonesia sudah Mendapat Vaksin Booster

Foto : ANTARA/Sumarwoto

Suratman mendapatkan vaksin dosis ketiga di Pospam Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Sabtu (30/4).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Kesehatan melaporkan penduduk Indonesia yang telah menerima vaksinasi Covid-19 dosis ketiga (penguat) sudah mencapai 40.181.376 jiwa atau mengalami penambahan 486.730 orang pada Senin (2/5) hingga pukul 12.00 WIB.

Data resmi yang diterima di Jakarta, Senin (2/5), juga menyebutkan 165.376.991 jiwa mendapat vaksin dosis kedua. Terdapat penambahan sebanyak 146.931 jiwa yang mendapat vaksin dosis kedua pada Senin (2/5).

Sementara vaksin dosis pertama telah mencapai 199.346.528. Pemerintah menargetkan sasaran vaksinasi secara nasional mencapai 208.265.720 jiwa.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan vaksinasi penguat antibodi merupakan perlindungan penting pelaku perjalanan mudik Lebaran 2022 untuk meminimalkandampak kesakitan saat terpapar Covid-19.

"Mobilitas masyarakat yang masif memungkinkan penularan Covid-19 yang lebih tinggi. Maka dari itu vaksinasi 'booster' (penguat) penting dilakukan untuk membantu mengurangi dampak kesakitan jika tertular Covid-19," katanya.

Nadia yang juga menjabat Sekretaris Kesehatan Masyarakat Kemenkes itu mengatakan mobilitas mudik dinilai lebih masif karena melibatkan puluhan juta orang.

Hasil survei Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, Kementerian Perhubungan RI tentang mudik Lebaran 2022, masyarakat yang akan melakukan mudik tahun ini sekitar 80 juta orang.

"Sehingga perlu vaksinasi 'booster' untuk mengurangi risiko jika tertular Covid-19," katanya.

Dokter spesialis pulmonologi dari RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Pompini Agustina S.,mengingatkan masyarakat yang melakukan silaturahmi saat mudik Lebaran untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan terutama ketika menghadapi orang lanjut usia yang masuk dalam kelompok rentan.

Pompini mengatakan ketika ingin melakukan sungkem atau bersalaman dengan orang tua harus memastikan bahwa dalam kondisi yang sehat dan tetap melakukan protokol kesehatan seperti memakai masker.

"Karena kita kadang yang usia muda ini tidak merasa ada keluhan. Tetapi kita harus menilai diri kita apakah selama ini sudah melakukan protokol kesehatan dengan benar atau tidak," ujar Ketua Tim Pokja Penyakit Infeksi Emerging RSPI Prof Dr Sulianti Saroso itu.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top