Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kemenhub Fokus Tekan Biaya Logistik Nasional

Foto : Istimewa

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat diskusi bertema “Potret Masa Depan Industri Logistik Indonesia Mengahadapi Era Revolusi Industri 4.0”, yang diselenggarakan Kagama dan Kompas.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Untuk meningkatkan daya saing, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama pemangku kepentingan terkait terus berupaya menekan biaya logistik nasional.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada kegiatan diskusi bertema "Potret Masa Depan Industri Logistik Indonesia Mengahadapi Era Revolusi Industri 4.0", yang diselenggarakan Kagama dan Kompas.

Dia juga mengatakan, dilihat dari kondisi makro dan infrastruktur Indonesia dari 2015 sampai 2018, terjadi peningkatan secara signifikan terutama pada bidang infrastruktur dan logistik.

"Hal tersebut menujukkan Indonesia memiliki daya saing global semakin meningkat, ditandai adanya pembangunan infrastruktur berkelanjutan," kata Budi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/11).

Dia mengungkapkan penggabungan Pelindo yang sudah dilakukan, menjadi salah satu upaya yang dapat menurunkan biaya logistik nasional dan memperbaiki Indeks Logistik Nasional. Penggabungan ini diharapkan dapat meningkatkan reputasi pelabuhan Indonesia di kancah Internasional, efisiensi lalu lintas barang antar pulau, peningkatan produktifitas dan efisiensi.

Dijelaskan Budi, beberapa upaya yang telah dilakukan Kemenhub untuk menurunkan biaya logistik, yaitu: pertama, menetapkan arah kebijakan pembangunan bidang transportasi laut pada 2020-2024 untuk mendukung konektivitas maritim nasional.

Beberapa hal yang menjadi titik berat dari kebijakan tersebut yaitu, dalam rangka perwujudan logistik maritim di dalam negeri, peningkatan konektivitas sarana dan prasarana, pengembangan pelabuhan hub internasional dan pelabuhan pendukung tol laut, keselamatan, regulasi, teknologi informasi, pemanfaatan pembiayaan alternatif dan revitalisasi kelembagaan.

"Kami juga menerapkan Konsep Hub and Spoke pada pelabuhan-pelabuhan di Indonesia, sebagai salah satu upaya untuk menunjang program Tol Laut dengan harapan distribusi barang dan pengembangan ekonomi di daerah Terluar, Tertinggal, Terdepan dan Perbatasan (3TP) dapat lebih optimal. Selain itu berkolaborasi dengan Kementerian dan Lembaga melalui pembentukan National Logistic Ecosystem (NLE), sehingga proses logistik menjadi lebih efisien dan terintegrasi.Lalu digitalisasi layanan kepelabuhanan, baik itu digitalisasi perizinan, pelayanan, seperti: SIMLALA, SITOLAUT, dan Inaportnet, yang telah dimanfaatkan oleh 54 pelabuhan," kataya.

Lebih lanjut Budi menjelaskan, saat ini terdapat 636 pelabuhan yang digunakan untuk melayani angkutan laut. Ditambah dengan 57 terminal yang merupakan bagian dari pelabuhan, serta 1.321 rencana lokasi pelabuhan.

"Kami terus berupaya untuk menurunkan waktu dwelling time, meningkatkan standarisasi kinerja dan juga melakukan pengelolaan pelabuhan secara terpadu," katanya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top