Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pendidikan Tinggi I Jika Ada Penyamaan Standar, PTN Akan Sulit Bersaing secara Internasional

Kemendikbudristek: UKT Mahal Sesuai Kualitas Kampus

Foto : Koran Jakarta/M.Ma'ruf

Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Tjitjik Srie Tjahjandarie, usai konferensi pers terkait UKT, di Jakarta, Rabu (15/5).

A   A   A   Pengaturan Font

Kemendikbudristek menyatakan nominal Uang Kuliah Tunggal sesuai kualitas perguruan tinggi negeri dan hal itu menjadi indikator pemerintah menentukan Biaya Kuliah Tunggal sebagai acuan kampus menentukan UKT.

Kemendikbudristek menyatakan nominal Uang Kuliah Tunggal sesuai kualitas perguruan tinggi negeri dan hal itu menjadi indikator pemerintah menentukan Biaya Kuliah Tunggal sebagai acuan kampus menentukan UKT.

JAKARTA - Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Tjitjik Srie Tjahjandarie, mengatakan nominal Uang Kuliah Tunggal (UKT) sesuai kualitas perguruan tinggi negeri (PTN). Hal tersebut juga menjadi indikator pemerintah menentukan Biaya Kuliah Tunggal (BKT) sebagai acuan kampus menentukan UKT.

"Perlu diingat bahwa masing-masing perguruan tinggi ini kan punya karakteristik. Kalau akreditasinya A, ya kan masa segitu? Kan pasti harus dia ada variabel indeks kualitas melalui akreditasi dan ada variabel indeks kemahalan," ujar Tjitjik dalam konferensi pers terkait UKT, di Jakarta, Rabu (15/5).

Dia menerangkan, jika ada penyamaan standar, maka PTN akan sulit bersaing secara internasional. Menurutnya, biaya UKT di Indonesia saat ini masih jauh lebih murah dibanding perguruan tinggi world class lainnya.

Tjitjik menambahkan, dengan adanya keunikan tersebut maka diperlukan UKT berkeadilan agar mahasiswa membayar sesuai kemampuannya. Menurutnya, banyak protes terjadi di masyarakat sebab mereka memilih PTN berkualitas.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top