Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengembangan Bahasa -- KBI XII Bertema Literasi dalam Kebinekaan untuk Kemajuan Bangsa

Kemendikbudristek Targetkan 200 Ribu Kata Termuat KBBI

Foto : Koran Jakarta/Muhamad Ma’rup

KONGRES BAHASA INDONESIA -- Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek, E. Aminudin Aziz (tengah), dalam Taklimat Media Kongres Bahasa Indonesia XII tahun 2023, di Jakarta, Rabu (25/10).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menargetkan 200 ribu kata termuat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Adapun jumlah kata yang termuat dalam KBBI saat ini baru 121 ribu kata.

"Sampai sekarang kita baru mampu 121 ribu (kata). Kami ingin tahun depan menjadi 200 ribu (kata)," ujar Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek, E. Aminudin Aziz, dalam Taklimat Media Kongres Bahasa Indonesia XII tahun 2023, di Jakarta, Rabu (25/10).

Dia menjelaskan, edisi pertama KBBI yang dicetak tahun 1989 memiliki 60 ribu kata. Menurutnya, butuh kerja keras untuk mencapai target 200 ribu kata, sebab jika menggunakan cara biasa baru akan tercapai dalam waktu 34 tahun.

"Kalau dikerjakan normal ini hanya bisa menambah 2.500 kata. Sekarang kami akan menambahnya 80 ribu kata. Ini perlu kerja keras," jelasnya.

Tenaga Ahli

Aminudin mengungkapkan, sebagai upaya memenuhi target tersebut pihaknya menyelenggarakan Kelas Mahir Leksikografi untuk menambah jumlah leksikograf atau ahli kamus dalam penyusunan KBBI ke depan. Kelas tersebut juga merupakan bagian dari KBI XII tahun 2023.

Dijelaskannya, dalam kelas tersebut juga melibatkan pakar perkamusan tidak hanya dari dalam negeri, tapi dari luar negeri. Ada 30 orang yang mengikuti kelas tersebut dan menjadi tenaga baru leksikograf.

"Kami ingin mengerjakan ini dalam waktu satu tahun saja, dan kami memerlukan ahli-ahli leksikografi. Kelas Mahir menjadi cara untuk merekrut para leksikograf baru," katanya.

Aminudin menerangkan, salah satu metode penyerapan kata dalam KBBI memperhatikan penggunaan kata yang paling banyak digunakan masyarakat baik itu bahasa daerah, bahasa asing, maupun bahasa cakapan atau slang. Menurutnya, KBBI harus adaptif dan akomodatif dan jangan sampai terlalu banyak tabu.

"Misalkan kata kalcer yang banyak digunakan padahal padanannya sudah ada kultur. Kalau misalkan ini diserap bisa kita tulis kalcer, tapi ada keterangan bahasa cakapan yang merujuk kepada kata kultur. Cara-cara seperti ini sah dalam setiap kamus," tandasnya.

Sebagai informasi, tahun ini Kemendikbudristek menggelar KBI XII dengan tema "Literasi dalam Kebinekaan untuk Kemajuan Bangsa". Tema tersebut dikembangkan menjadi tiga subtema yaitu "Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah", "Literasi Bahasa dan Sastra Indonesia", dan "Internasionalisasi Bahasa Indonesia".

KBI XII menghimpun semua unsur pemangku kepentingan untuk bertukar pikiran dan informasi terkini tentang penanganan bahasa, khususnya bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang ada di Indonesia. KBI XII diharapkan dapat menghasilkan putusan-putusan bernas sebagai penentu arah kebijakan nasional kebahasaan dan kesastraan yang adaptif dan strategis.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top