Kemendikbudristek Berikan Pendampingan Kurikulum Merdeka di Kota Medan
Plt Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Zulfikri.
MEDAN - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar lokakarya yang mengusung tema "Sosialisasi Kurikulum Merdeka untuk Memulihkan Pembelajaran" sebagai salah satu upaya melakukan pendampingan untuk merespons tantangan implementasi Kurikulum Merdeka.
"Lokakarya juga bertujuan untuk meluruskan miskonsepsi implementasi Kurikulum Merdeka di antara guru dan tenaga kependidikan di Kota Medan," kata Plt Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Zulfikri.
"Setiap anak mempunyai peran penting dalam kehidupan, untuk itu sebagai pendidik memiliki tanggung jawab untuk mengolah hati, mengolah rasa, dan mengolah karya anak untuk berkembang sesuai kodratnya," katanya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/12).
Ia meyakini, lewat Kurikulum Merdeka potensi peserta didik dapat dikembangkan sejak dini sesuai minat dan bakatnya. Sebab, kurikulum ini memberikan kemerdekaan kepada guru untuk fokus kepada materi esensial serta mengurangi beban administrasi.
Lebih lanjut, di hadapan 150 peserta lokakarya, Zulfikri mengungkapkan selama dua tahun ini, Kemendikbudristek berupaya memberikan penyederhanaan kurikulum, memulihkan pembelajaran melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah dan organisasi profesi.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya