Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengadaan Plasma

Kembangkan Kemandirian Produk Biologi

Foto : ANTARA/Andi Firdaus

Kepala BPOM RI Penny K Lukito saat memberikan keterangan kepada wartawan dalam acara Focus Group Discussion Kemandirian Bahan Baku Obat, Obat, dan Produk Biologi yang di Jakarta, Selasa (30/11/2021).

A   A   A   Pengaturan Font

BPOM sebagai lembaga pemerintah yang mendampingi proses kemandirian farmasi Tanah Air menaruh perhatian pada pengadaan plasma darah melalui produksi dalam negeri.

JAKARTA - Indonesia perlu melepas ketergantungan pada impor plasma darah. Untuk itu, pemerintah harus mengembangkan kemandirian bangsa dalam produk biologi. Usul ini dikemukakan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K Lukito, di Jakarta, Selasa (30/11).

"Saat ini kita masih bergantung pada 100 persen produk plasma darah impor," katanya. Contohnya immunoglobulin dan gamaras. Ini produk turunan dari palsma darah yang masih bergantung pada impor. Penny K Lukito mengatakan ini dalam acara Focus Group Discussion "Kemandirian Bahan Baku Obat, Obat, dan Produk Biologi."

Baca Juga :
Uji Sampel Takjil

Penny mengatakan, plasma darah merupakan salah satu produk biologi yang diperlukan dalam membuat obat-obatan. Ia mengatakan BPOM sebagai lembaga pemerintah yang mendampingi proses kemandirian farmasi Tanah Air menaruh perhatian pada pengadaan plasma darah melalui produksi dalam negeri.

Peluang Indonesia dalam membangun kemandirian pengadaan plasma darah sangat besar, sebab bahan baku plasma dapat diperoleh dari masyarakat. Namun potensi masih terganjal dengan penyediaan teknologi serta alat-alat penunjang yang masih sangat terbatas di dalam negeri.

Stasionasi
Penny mengatakan langkah awal produksi plasma darah dalam negeri ditempuh BPOM dengan membangun sejumlah stasionasi plasma darah pada fasilitas Unit Transfusi Darah (UTD) di rumah sakit maupun markas Palang Merah Indonesia (PMI). "Tugas BPOM adalah memastikan seluruh mekanisme proses memenuhi aspek Cara Pembuatan Obat yang Baik," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara, Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top