Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
PERSPEKTIF

Kembangkan GeNose sambil Tunggu Vaksin

Foto : ANTARA/HO/Humas Pemda DIY.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X melihat "GeNose" alat pendeteksi Covid-19 di Kepatihan, Yogyakarta, Senin.

A   A   A   Pengaturan Font

Seraya menunggu hasil uji klinis vaksin, ada baiknya pemerintah meningkatkan kapasitas tes untuk menentukan apakah seseorang terkena Covid-19 atau tidak.

Jumlah kasus Covid-19 di berbagai belahan dunia masih belum terbendung. Sampai kemarin, Kamis (15/10), jumlah orang yang terpapar virus SARS-Cov-2 sudah mencapai 38,6 juta orang. Dari jumlah itu, 1,09 juta orang meninggal dunia.

Vaksin yang ditunggu-tunggu untuk melawan virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok, Desember 2019 lalu itu, kini sedang dalam taraf pengembangan dan uji klinis. Berbagai negara dan lembaga kesehatan berlomba-lomba menemukan vaksin Covid-19, tetapi sampai saat ini belum satu pun yang mengeklaim bahwa virus yang mereka miliki ampuh untuk mencegah penyebaran penyakit yang menyerang pernapasan itu. Dua perusahaan asal AS, Johnson & Johnson dan Eli Lilly, bahkan menghentikan uji cobanya dengan alasan berbeda.

Johnson & Johnson, produsen obat-obatan, peralatan medis, dan barang konsumsi multinasional yang berkantor pusat di New Brunswick, New Jersey, untuk sementara menghentikan uji klinis tahap tiga vaksin Covid-19 karena salah satu pesertanya mengalami sakit yang tidak dapat dijelaskan. Sebagai tindak lanjut dari penghentian uji klinis tersebut, pendaftaran bagi 60.000 peserta uji klinis ditutup dan saat ini sedang dibentuk komisi keselamatan pasien yang independen.

Eli Lilly and Company, perusahaan yang bergerak di industri kesehatan yang berkantor pusat di Indianapolis, Indiana, juga menghentikan sementara uji klinis ACTIV-3 untuk pengobatan antibodi virus korona karena masalah keamanan. Bagi Eli Lilly, keamanan adalah hal terpenting.

Penghentian uji klinis yang dilakukan Eli Lilly ini sangat mengejutkan karena pada tahap-tahap sebelumnya, tidak menunjukkan efek samping yang serius. Penelitian Eli Lilly dimulai Agustus di lebih dari 50 lokasi di AS, Denmark, dan Singapura dengan target merekrut 10.000 orang.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top