Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kembangkan Bisnis Berkelanjutan, AMMAN Targetkan Raup Dana RP12,93 Triliun dari IPO

Foto : Istimewa

Jajaran Direksi PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN) dalam publik ekspose di Jakarta baru-baru ini

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN) berencana melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) pada bulan Juni ini. Aksi korporasi itu merupakan langkah strategis untuk mengembangkan bisnis yang berkelanjutan di era transisi energi, yang akan mendorong permintaan akan komoditas tembaga di masa mendatang.

Presiden Direktur AMMAN, Alexander Ramlie mengatakan pengembangan usaha AMMAN, mulai dari pembangunan smelter, penambahan kapasitas pabrik konsentrator, hingga pembangunan pembangkit listrik tenaga gas sebagai langkah besar yang akan membawa dampak positif bagi Perseroan dan pemangku kepentingan (stakeholders), serta bagi masyarakat sekitar wilayah operasional, warga Indonesia, dan juga dunia.

Saat ini anak usaha AMMAN, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sudah memasuki Fase 7 dalam operasional tambang Batu Hijau, di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menurut Wood Mackenzie, tambang Batu Hijau merupakan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia, dan memiliki cadangan setara tembaga terbesar kelima di dunia apabila dikombinasikan dengan cebakan Elang.

"Kami sedang tahap pengembangan Fase 8 yang diperkirakan dapat memperpanjang usia tambang hingga 2030. Kami juga akan mulai mempersiapkan Elang untuk dapat memulai operasional penambangan di tahun 2031 hingga 2046," papar Alexander.

Baca Juga :
Operasional Smelter

Data cadangan bijih Amman untuk Batu Hijau dan Elang per tanggal 31 Desember 2022 sesuai JORC Code 2012 (Joint Ore Reserves Committee) adalah sebesar 17,12 miliar pon tembaga dan 23,2 juta ons emas. Selain memiliki cadangan yang melimpah, keunggulan lain yang dimiliki Perseroan adalah biaya produksi yang rendah.

Data dari Wood Mackenzie menunjukkan bahwa C1 cash cost1 AMMAN merupakan salah satu yang terendah jika dibandingkan perusahaan tambang tembaga lain di dunia. Hal itu dapat dicapai karena berbagai inisiatif untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional, hingga memecahkan rekor historis dan bahkan standar global.

Bangun Smelter

AMMAN melalui anak usahanya yaitu PT Amman Mineral Industri (AMIN) akan membangun smelter berkapasitas input awal 900.000 ton konsentrat tembaga per tahun. Nantinya, smelter ini akan mengolah konsentrat tembaga dari tambang Batu Hijau dan proyek Elang.

"Smelter akan menghasilkan 222.000 ton katoda tembaga, 830.000 ton asam sulfat (dengan konsentrasi 98,0 persen). Lalu untuk Pemurnian Logam Mulia akan menghasilkan 18 ton emas batangan (dengan kemurnian emas 99,9 persen), 55 ton perak batangan (dengan kemurnian perak 99,9 persen), dan logam mulia lainnya. Smelter ini dibangun sebagai upaya Perseroan dalam mendukung program hilirisasi pemerintah. Dengan pengolahan konsentrat tembaga yang dilakukan di dalam negeri, Perseroan memberikan nilai tambah bagi produk, untuk Indonesia,"jelas Alexander.

Perseroan juga senantiasa menjalankan operasional dengan prinsip berkelanjutan. Salah satunya adalah pengoperasian PLTS terbesar di Indonesia saat ini untuk operasional pertambangan, dengan kapasitas puncak 26,8 Megawatt sejak Juni 2022.

Dengan PLTS tersebut, Perseroan dapat berkontribusi mengurangi emisi CO2 hingga 40.000 ton/tahun. Peningkatan produktivitas dan efisiensi haul truck juga dapat menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 30 persen.

Selain berbagai upaya pengelolaan sumber daya, AMMAN juga melakukan berbagai inisiatif bagi masyarakat sekitar wilayah operasional yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat. Program pendidikan vokasi bagi generasi muda di wilayah KSB, peningkatan kapasitas Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM), serta pengembangan pariwisata berkelanjutan menjadi bagian utama dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).

Adapun, dalam IPO perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya sebesar 7.28 milir saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal 125 rupiah per saham atau sebanyak-banyaknya sebesar 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Saham Perdana yang dikeluarkan dari portepel Perseroan dan ditawarkan kepada masyarakat, dengan rentang harga penawaran sebesar 1.650 hingga 1.775 rupiah setiap saham.

Baca Juga :
Pacu Wirausaha Baru

Adapun target dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham yang dihimpun dari masyarakat yaitu sebanyak-banyaknya sebesar 12.93 triliun rupiah yang sebagian besar akan digunakan untuk kegiatan pengembangan usaha. Masa penawaran awal atau bookbuilding akan dilaksanakan mulai hari ini 31 Mei 2023 hingga 16 Juni 2023.

Masa penawaran umum direncanakan pada 28 Juni- 3 Juli 2023. Rencananya, AMMAN akan tercatat di Papan Perdagangan Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) menggunakan kode saham AMMN. Untuk rencana aksi korporasi ini, Perseroan telah menunjuk PT BNI Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Underwriters).


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top