Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Tekan Impor - Kontribusi Industri Manufaktur terhadap PDB saat Ini Hanya 20 Persen

Kembangankan Industri Hulu

Foto : ISTIMEWA

Mirza Adityaswara

A   A   A   Pengaturan Font

Penguatan industri hulu akan mendorong peningkatan sektor hilir sehingga industri secara keseluruhan terus bertumbuh.

JAKARTA - Industrialisasi dalam negeri harus diawali di sektor hulu. Sebab, pengembangan industri hulu akan menopang industri hilir dalam memasok bahan baku dalam negeri sehingga bisa menekan impor.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara, di Jakarta, Kamis (3/8), mengatakan penguatan industri hulu pada akhirnya akan mendorong peningkatan industri hilir, sehingga industri secara keseluruhan terus bertumbuh. Dia mencontohkan industri kimia dan logam dasar yang saat ini kebutuhan produknya masih banyak dipenuhi melalui impor.

Baca Juga :
Terdampak Cuaca

"Industri hulu yang kuat akan menjadi penopang utama pertumbuhan kedua industri tersebut, sehingga dapat mengurangi kebergantungan pada impor," kata Mirza. Jika melihat industri manufaktur saat ini, kontribusinya hanya 20 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Padahal sebelum 1998, kontribusi industri manufaktur pernah mencapai 28 persen dari PDB.

Belum idealnya pertumbuhan industri manufaktur juga terlihat dari kredit perbankan yang membiayai sektor tersebut. Kredit untuk sektor manufaktur dari total kredit perbankan saat ini hanya 17 persen. Dibanding beberapa tahun lalu, pangsa kredit perbankan ke manufaktur di atas 20 persen. "Bank itu kan merespons permintaan. Kalau permintaan dari manufaktur ada maka diberi kredit," kata Mirza.

BI sebagai otoritas moneter akan mendukung industri hulu melalui pemeliharaan stabilitas ekonomi, menjangkar pengendalian/ ekspektasi inflasi, menstabilkan nilai tukar, serta memitigasi risiko dan kerentanan nasional. Selain itu, BI juga berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah dalam berbagai isu strategis seperti pengembangan industri pengolahan, serta berperan aktif dalam satuan tugas percepatan reformasi struktural.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top