Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesehatan Masyarakat

Kelelahan Bukan Penyebab Kematian Petugas KPPS

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kematian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang terjadi di seluruh Indonesia bukan disebabkan kelelahan, melainkan penyakit yang sudah dideritanya.

"Menghadapi kasus kematian mendadak dalam jumlah besar dalam kurun waktu yang singkat IDI berpendapat bahwa kelelahan bukanlah penyebab langsung kematian, namun dapat jadi salah satu faktor pemicu atau pemberat sebab kematian," kata Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih, di Jakarta, Senin (13/5).

Ia menyebutkan petugas KPPS yang menjadi korban meninggal telah memiliki penyakit sebelumnya, sehingga saat mendapatkan pekerjaan yang berat hingga kelelahan memicu atau memperberat untuk menjadi penyakit tertentu.

"Kelelahan yang memicu penyakit tertentu, penyakit itu yang menyebabkan kematian. Salah satu ya, kelelahan hanya salah satu faktor risiko saja yang memicu atau memperberat menjadi suatu penyakit, jadi bukan karena kelelahan," kata Daeng.

Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan, Ditjen Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan, Tri Hesty Widyastoeti, menjelaskan kematian paling banyak disebabkan oleh penyakit jantung dan stroke.

Menurut hasil investigasi yang dilakukan Kementerian Kesehatan di 17 provinsi, jumlah petugas KPPS yang meninggal dunia sebanyak 445 orang dan jumlah petugas KPPS yang sakit sebanyak 10.007 orang.

Kemenkes menyatakan kasus kematian paling banyak terjadi di wilayah Provinsi Jawa Barat, dan angka kesakitan terbanyak di DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Ahli penyakit dalam Prof Zubairi Djoerban menyebutkan faktor kelelahan, dehidrasi, dan stres dapat memicu serangan jantung dan stroke yang bisa menyebabkan kematian.

Namun, Prof Zubairi menegaskan hal tersebut bukanlah faktor tunggal, melainkan ada faktor-faktor lainnya yang memperparah penyakit. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih mendalam untuk memastikan apa penyebab kematian petugas KPPS.

Lakukan Penelitian

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (Ari F Syam) mengatakan FKUI bekerja sama dengan Asosiasi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) akan meneliti penyebab kematian sejumlah petugas KPPS.

"FKUI dan AIPKI bekerja sama untuk mencari faktor risiko kematian banyaknya petugas KPPS ini. Apakah disebabkan kelelahan atau faktor lainnya," ujar dia.

Dia menambahkan jika berbicara kematian maka tidak ada kelelahan yang menjadi penyebab langsung kematian. Meski demikian, secara normal jika ada orang bekerja 24 jam memiliki potensi mengalami gangguan kesehatan.

"Artinya, bisa terjadi sesuatu, karena normalnya orang bekerja delapan jam. Selain itu, kita juga tidak tahu kondisi petugas KPPS yang meninggal itu, apakah ada penyakit kronis atau tidak," katanya.

Penelitian tersebut akan dilakukan di seluruh Tanah Air. Bagi petugas KPPS yang meninggal di rumah sakit maka akan diadakan audit medik sementara jika meninggal di rumah akan dilakukan autopsi verbal. ruf/E-3

Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top