Kekhawatiran Gagal Bayar di AS Bisa Merembet ke Negara Berkembang
Menteri Keuangan AS, Janet Yellen
Saat gonjang-ganjing akibat kolapsnya SVB Bank, pernyataan Gubernur Bank Sentral AS dan Menkeu yang memegang otoritas moneter dan fiskal malah bertentangan.
"Sangat wajar kalau reaksi pasar negatif. Sebab pasar uang, sekuritas, kurs, itu sangat sensitif terhadap kebijakan, pernyataan, maupun perubahan kondisi di pasar yang tiba-tiba.
Apa yang terjadi adalah sebagai bentuk ketidakseimbangan pasar karena shock atas ketidaksinkroninan kebijakan fiskal dan moneter," kata Susilo.
Ketidaksinkronan kebijakan the Fed dan otoritas fiskal pemerintahan AS itu juga menandakaan bahwa apa yang saat ini menimpa sistem perbankan Amerika bukan sesuatu yang ringan. Dengan sistem finansial yang terintegrasi secara global maka gejolak yang terjadi di AS bisa langsung berdampak ke bank-bank dalam negeri.
Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, pada Rabu (22/3), mengatakan pemerintah mengesampingkan wacana perluasan penjaminan simpanan untuk melindungi pemilik dana di atas 250 ribu dollar AS. Hal itu bertentangan dengan pernyataan sebelumnya kalau pemerintah AS akan memperluas penjaminan guna mencegah penarikan dana (rush) oleh nasabah.
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya