Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kekerasan Seksual Di Indonesia Masih Marak Terjadi! Begini Cara Menghadapi Pelaku Kekerasan Seksual

Foto : pexels

Ilustrasi Kekerasan Seksual

A   A   A   Pengaturan Font

Kasus kekerasan seksual seolah menjadi masalah yang tidak pernah berujung. Hampir setiap hari selalu ada pemberitaan soal pelecehan seksual, baik di media massa atau di sosial media. Korban kekerasan seksual bukan hanya terjadi pada perempuan dewasa, namun terjadi juga pada laki-laki dewasa bahkan terjadi juga pada anak berusia di bawah umur.

Pelaku kekerasan seksual tidak terbatas oleh gender. Sehingga perilaku berbahaya ini bisa terjadi oleh perempuan atu laki-laki, kepada siapapun, termasuk kepada anak, pacar, saudara kandung, kerabat dekat, hingga terjadi kepada orang yang tidak dikenal. Perilaku ini juga bisa terjadi dimanapun.

Dampak kekerasan seksual bisa berimbas, selain pada kesehatan fisiknya juga berdampak pada kesehatan mentalnya.

Dilansir dari laman Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan atau Komnas Perempuan, pada tahun 2012 telah tercatat 4.336 kasus kekerasan seksual. 2.920 kasus diantaranya terjadi di ranah komunitas/publik. Mayoritas bentuknya adalah permerkosaan dan pencabulan, dengan total 1.620 kasus.

Sedangkan yang terjadi pada tahun 2013, kasus kekerasan seksual bertambah menjadi 5.629 kasus. Ini berarti, dalam waktu 3 jam, setidaknya ada 2 korban yang mengalami kekerasan seksual.

Menurut Komnas Perempuan, ada 15 perilaku yang bisa masuk sebagai bentuk kekerasan seksual, yaitu perkosaan, intimidasi seksual termasuk ancaman atau percobaan perkosaan, pelecehan seksual, eksploitasi seksual, perdagangan perempuan untuk tujuan seksual, prostitusi paksa, perbudakan seksual, pemaksaan perkawinan termasuk cerai gantung, pemaksaan kehamilan, pemaksaan aborsi, Pemaksaan kontrasepsi dan sterilisasi, penyiksaan seksual, penghukuman bernuansa seksual, praktik tradisi bernuansa seksual dan kontrol seksual.

Tindakan kekerasan seksual dapat dicegah dengan beberapa cara. Berikut beberapa cara yang sudah Koran Jakarta kumpulkan untuk mencegah kekerasan seksual.

Bersikap Tegas

Kekerasan seksual dapat terjadi dimanapun dan oleh siapapun. Berani mengambil sikap tegas dengan menegur pelaku yang melakukan indikasi tersebut. Kejadian ini kerap terjadi di transportasi umum maupun dilingkungan kerja. Jangan takut untuk menegur agar pelaku merasa dipermalukan dan berhenti melakukan hal itu lagi.

Tidak Menaruh Kepercayaan Penuh

Banyak kekerasan seksual terjadi karena korban merasa percaya dengan pelaku, sehingga seringkali menuruti apapun yang diperintahkan oleh pelaku. Seringkali korban terbuai dengann iming-iming dari pelaku. Termasuk ucapan akan dinikahkan yang kerap terjadi bagi pasangan yang belum menikah.

Kuasai Metode Melumpuhkan Lawan

Korban kekerasan seksual sering terjadi pada perempuan, karena dianggap sebagai kelompok yang lemah. Perempuan harus mampu melindungi dirinya jika terjadi kekerasan seksual, pelajari teknik melumpuhkan lawan menjadi hal penting yang harus dikuasai. Perempuan bisa juga membawa alat yang bisa digunakan untuk melindungi diri, seperti membawa paper spray yang sudah banyak dijual dipasaran.

Berani Bercerita

Mendapat kekerasan seksual dianggap aib, sehingga korban malu untuk bercerita. Jika kekerasan seksual terlanjur terjadi, ceritakan kejadian yang menimpa kepada orang terdekat atau segera lapor ke pihak berwajib. Agar tidak menimbulkan dampak yang berlarut-larut bagi korban.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Millah Nurnabillah

Komentar

Komentar
()

Top