Kekerasan dalam Demonstrasi Rusak Demokrasi
Ketua Setara Institute, Hendardi
JAKARTA - Kekerasan dalam demonstrasi merusak jati diri demokrasi. Kekerasan dalam demonstrasi tidak dapat dibenarkan. Terlebih terdapat tindakan-tindakan penelanjangan yang jelas merendahkan harkat martabat manusia. Tindakan kekerasan tersebut mencerminkan ketidakdewasaan secara destruktif demonstrasi.
Ungkapan tersebut dikemukakan Ketua Setara Institute, Hendardi, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (12/4). Aparat keamanan harus menindak tegas dan mengusut tuntas kasus pengeroyokan dan penganiayaan yang dialami Ade Armando dalam demonstrasi di depan Gedung DPR, Senin (11/4).
Hendardi minta aparat kepolisian menindak pelaku-pelaku kekerasan tersebut. Apalagi kepolisian telah mengidentifikasi kelompok massa penganiaya yang ternyata bukan mahasiswa. "Ini memperlihatkan ada kelompokyang menyusup demonstrasi," katanya.
Sementara itu, Peneliti HAM dan Sektor Keamanan Setara Institute, Ikhsan Yosarie, menambahkan, dari peristiwa demontrasi yang diwarnai aksi anarkistis, Setara Institute memberi beberapa catatan. Pertama, mengutuk tindak kekerasan dan dehumanisasi yang dialami Ade Armando. Kepolisian perlu menindak tegas para pelaku.
Kedua, Setara Institute menolak dan menentang segala upaya pembusukan yang diarahkan kepada gerakan mahasiswa. Di antaranya, menghembuskan narasi bahwa gerakan disusupi kepentingan politik tertentu. Atau narasi-narasi yang mengarahkan bahwa ini tidak lagi murni gerakan mahasiswa.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya