Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Transportasi Massal l LR T Kelapa Gading-Velodrome Belum Siap Beroperasi

Kehadiran Ragam Transportasi Tingkatkan Kualitas Hidup

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pembangunan infrastruktur transportasi menjadi stimulus pertumbuhan dan kemajuan sebuah kawasan.

JAKARTA - Hadirnya beragam transportasi publik di Jabodetabek akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta dapat meningkatkan investasi di kawasan yang dilewatinya.

"Pastinya memberikan dampak positif berupa perubahan gaya hidup masyarakat ke arah yang lebih baik, juga mendongkrak harga properti baik hunian maupun komersial," kata pengamat property, Ali Tranghanda, dalam diskusi di South Quarter kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (4/4).

Ali melihat dengan terkoneksinya ragam moda transportasi publik modern, seperti Kereta Rel Listrik (KRL), bus TransJakarta, Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, hingga 5Mass Rapid Transit (MRT) Fase I Lebak Bulus-Bundaran HI akan memberikan beragam efek yang luar biasa.

Sementara itu, praktisi di bidang properti, Permadi Indra Yoga, mengatakan beroperasinya MRT diyakini dapat membawa perubahan seperti memudahkan konektivitas serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam jangka panjang.

Ketersediaan fasilitas transportasi publik dinilai telah menjadi faktor kunci bagi sebagian besar masyarakat dalam memilih properti, seiring dengan munculnya kesadaran untuk mendapatkan kualitas kehidupan yang lebih baik, ungkapnya.

"Integrasi moda transportasi yang modern dan memadai, mutlak diperlukan masyarakat. Pengembang propertinya tentunya berusaha memanfaatkannya dengan menghadirkan proyek-proyek properti yang menawarkan kemudahan mobilitas dan konektivitas dalam beraktivitas," kata Permadi.

Permadi mengatakan, sebut jarak rata-rata properti dari stasiun MRT terdekat kurang dari 500 meter sehingga cukup ditempuh dengan berjalan kaki kurang dari 10 menit tentunya akan memberikan pengaruh luar biasa bagi masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik.

Dapat Sertifikasi

Terkait dengan LRT, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku tidak akan buru-buru mengoperasikan kereta ringan. "Nanti sampai semuanya siap betul, daripada dioperasikan ada masalah. Tahukan tempat lain pernah ada begitu," ujar Anies

Dia menganggap, pengoperasian kereta ringan yang menghubungkan Kelapa Gading, Jakarta Utara hingga Velodrome, Jakarta Timur itu telah direncanakan dengan baik oleh PT LRT Jakarta, anak usaha PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Namun, Anies meyakini antusiasme masyarakat saat menggunakan MRT akan berimbas pada kereta ringan.

"Sudah ada perencanaan. Saya katakan bahwa yang penting semuanya siap. Karena anda lihat MRT, begitu dibuka membludak sekali animo besar. Nah kita ingin pastikan itu siap dengan baik baru nanti dibuka. Jangan sekadar dibuka, muncul masalah," kata Anies.

Baca Juga :
Pelatihan Barista

Sebelumnya, Manajer Komunikasi Korporat PT LRT Jakarta, Melisa Suciati mengatakan tarif LRT Jakarta Koridor Kelapa Gading-Velodrome telah ditetapkan flat tarif sebesar 5.000 rupiah.

Pihaknya juga telah mendapatkan persetujuan Dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengoperasian LRT Jakarta yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan. Juga, seluruh rangkaian kereta LRT Jakarta telah mendapatkan Sertifikasi Sarana dari Kemenhub dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan teknis dan laik operasi. pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top