Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Jack Ma

Kedermawanan yang Tak Tertandingi

A   A   A   Pengaturan Font

Orang terkaya Tiongkok ini terus menggelontorkan bantuan di tengah wabah Covid-19 ke sentero jagad. Dia juga terus berkampanye mengajak warga dunia selalu mengirimkan pasokan medis ke setiap negara.

"Satu dunia, satu pertarungan," pesan Jack Ma penuh antusias. "Bersama, kita bisa melakukan ini," tandasnya di bagian lain.

Jak Ma sejauh ini telah mengirimkan bantuan medis ke lebih dari 150 negara. Dia juga mengirimkan masker wajah dan ventilator ke banyak tempat yang telah keluar dari pandemi global. Alat-alat tersebut mampu menyelamatkan banyak jiwa.

Meski begitu, ada saja yang nyinyir. Misalnya, ada yang sinis mempertanyakan, apakah langkah-langkah Jack Ma tersebut mau memperlihatkan wajah ramah negeri komunis itu? Ataukah pemilik Alibaba.com ini pemain mandiri yang independen?

Atau dia pemain independen yang digunakan Partai Komunis Tiongkok untuk propaganda? Sebab para pengkiritik melihat Ma mengikuti kebijakan Tiongkok. Misalnya, cara memilih negara yang mesti dibantu. Mungkin di dalam negeri Tiongkok sendiri terjadi saling iri atas kegiatan amal yang dilakukan Jack Ma.

Apa pun yang digunjingkan baik di dalam maupun luar Tiongkok, Ma memang berkecukupan sehingga mampu mengirimkan bantuan langsung ke mereka yang membutuhkannya. Sejak bulan Maret, Yayasan Jack Ma dan Yayasan Alibaba mulai mengirim bantuan ke Afrika, Asia, Eropa, Amerika Latin, dan bahkan ke daerah-daerah yang secara politis sensitif termasuk Iran, Israel, Rusia dan AS.

Ma juga telah menyumbangkan jutaan dollar AS untuk penelitian vaksin virus korona. Dia juga mengirimkan sebuah buku pegangan keahlian medis dari dokter di provinsi asalnya, Zhejiang. Buku itu telah diterjemahkan dari bahasa Mandarin ke dalam 16 bahasa. Tapi pengiriman peralatan medislah yang telah menjadi berita utama, sehingga membuat Ma berbeda.

"Dia memiliki kemampuan, uang, serta daya angkut untuk membuat pesawat bantuan Tiongkok keluar dari Hangzhou agar mendarat di Addis Ababa atau ke mana pun," jelas penulis biografi Ma, Duncan Clark. bbc/wid/G-1*

Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top