Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

'Kecerdasan Umum Buatan' Akan Menjadi Fase Selanjutnya dari Kecerdasan Buatan

Foto : Istimewa

Tidak seperti manusia, AGI tidak membutuhkan uang, kekuasaan, wilayah dan bahkan tidak perlu khawatir tentang kelangsungan hidup individu mereka.

A   A   A   Pengaturan Font

MenurutCharles Simon, CEO Future AI, perusahaan teknologi yang mengembangkan algoritme untuk AI, sementara beberapa ahli memperkirakan AGI tidak akan pernah terjadi atau setidaknya ratusan tahun lagi, perkiraan ini didasarkan pada pendekatan simulasi otak atau komponennya.

"Ada banyak kemungkinan jalan pintas ke AGI, banyak di antaranya akan mengarah ke cip AGI khusus untuk meningkatkan kinerja dengan cara yang sama seperti GPU saat ini mempercepat pembelajaran mesin," kataSimon.

Dengan demikian, semakin banyak peneliti percaya daya komputer yang cukup sudah ada untuk mencapai AGI.Meskipun kita tahu secara umum apa yang dilakukan bagian otak, namun yang hilang adalah wawasan tentang cara kerja otak manusia untuk belajar dan memahami tugas-tugas intelektual.

Mengingat jumlah penelitian yang saat ini sedang berlangsung, dan permintaan akan komputer yang mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan pengenalan suara, visi komputer, dan robotika, lanjutnya, banyak ahli yang memprediksi munculnya AGI kemungkinan akan terjadi secara bertahap dalam dekade berikutnya. Kemampuan AGI yang baru lahir terus berkembang dan pada titik tertentu akan menyamai kemampuan manusia.

"Tetapi dengan peningkatan terus-menerus dalam kinerja perangkat keras, AGI berikutnya akan jauh melebihi kemampuan mental manusia. Apakah ini berarti "berpikir" lebih cepat, mempelajari tugas baru dengan lebih mudah atau mengevaluasi lebih banyak faktor dalam pengambilan keputusan masih harus dilihat. Namun, pada titik tertentu, konsensusnya adalah bahwa AGI telah melampaui kemampuan mental manusia," ungkapSimon.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top