Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono

Kecelakaan di Bantul dan Balikpapan Sangat Mirip

Foto : Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono
A   A   A   Pengaturan Font

Dari investigasi terakhir yang dilakukan tim KNKT ada kesamaan dalam kecelakaan bus pariwisata di Bukit Bego Bantul dengan kecelakaan truk di Balikpapan yang menabrak kendaraan-kendaraan yang tengah berhenti di lampu merah. Kami menduga ada kesalahan dalam perpindahan gigi saat bus melaju di jalan menurun dan menikung. Menurut data KNKT, lebih dari 80 persen kecelakaan bus dan truk di jalan menurun disebabkan penggunaan gigi tinggi. Kasus di Bantul mengakibatkan 13 orang meninggal. Sedangkan peristiwa kecelakaan beruntun melibatkan truk tronton bermuatan berat menabrak sejumlah kendaraan yang tengah mengantre di lampu merah Simpang Rapak Jalan Sukarno-Hatta Balikpapan itu mengakibatkan empat meninggal.

Apakah gigi besar tersebut mempengaruhi sistem pengereman?

Hal ini mempengaruhi. Sistem kerja rem sangat mempengaruhi terhadap kecelakaan di Bantul maupun di Balikpapan. Saat menginjak gas, rem mengisi angin. Saat mengerem, rem membuang angin. Jadi, saat kendaraan berjalan menurun, tidak punya kesempatan mengisi angin karena tidak mungkin mengegas. Ketika kendaraan berjalan di jalan menurun dan pengemudi terus mengerem, angin akan terus dibuang. Ambang batas tekanan angin pada rem adalah 6 bar. Ketika posisi di bawah ambang batas, pengemudi tidak akan bisa mengerem. Kasus Bantul ini sama persis seperti di simpang Rapak Balikpapan. Sopir di Balikpapan mengatakan tekanan anginnya pada 5 bar dan dia tidak bisa ngerem lagi.

Adakah imbauan untuk para pengemudi?

Kami mengimbau kepada para pengemudi, jika kondisi badan sudah lelah, jangan dipaksakan untuk terus mengemudi. Karena kita ketahui bersama bahwa kebiasaan pengemudi dalam kondisi ngantuk dan lelah, sangat berbahaya. Mereka lalu memilih untuk mengonsumsi minuman penambah tenaga dan tetap melanjutkan perjalanannya. Ini secara fisik terlihat bugar, namun secara psikis sudah lelah, sehingga tidak responsif. Jelas hal ini tidak baik dan berbahaya. Sebaiknya beristirahat saja. Jangan memaksakan diri untuk terus mengemudi. Beristirahatlah demi keselamatan banyak orang.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top