Kecanggihan Teknologi Global Hawk
Global Hawk, “Drone†canggih berharga fantastis , mencapai 1,8 triliun rupiah.
Foto: ISTIMEWADesing bising isu-isu dan ancaman perang militer global tidak pernah surut terdengar. Reaksi dan ketegangan politik antarnegara membuat publik dunia dilanda kecemasan adanya perang militer besar-besaran.
Kawasan Asia, terutama Timur Tengah adalah yang paling gadung dengan isu panas peperangan. Yang terakhir, bahkn kawasan Timur Tengah kembali dilanda kecemasan cukup serius. Ada kabar Amerika Serikat siap menyerang Iran. Bahkan, konon negeri Paman Sam ini telah mengirim pesawat F-22 Raptor ke Qatar.
Pesawat tempurnya ini siap kapan saja menyerang negara seteru Irak tersebut. Apa pasal? Ternyata karena sebuah drone. Pesawat pengintai nirawak inilah penyebabnya. Jangan salah, walau sebuah drone, ternyata harganya mencapai 130 juta dolar AS atau sekitar 1,8 triliun rupiah. Wow, pantas saja Presiden Donald Trump berang. Harganya sangat fantastis. Tapi apakah benar karena soal harga? Atau drone ini memang sangat canggih yang memberi informasi tentang Iran bagi Amerika Serikat?
Sebenarnya apa keistimewaan drone seharga triliunan tersebut? Drone militer milik AS ini dinamai Global Hawk. Seperti diketahui, baru baru ini drone Global Hawk itu dirudal oleh militer Iran hingga hancur berkeping-keping karena dituduh telah memasuki wilayah negeri Persia itu, tepatnya di Provinsi Hormozgan.
Tetapi milter AS membantahnya. Atas insiden itu, Presiden Trump disebut-sebut sudah menyiapkan serangan ke Iran. Namun membatalkannya secara tiba tiba. Dalam dunia militer, drone Global Hawk dikenal sebagai drone andalan Amerika Serikat dalam misi spionase di medan perang. Dan drone yang ditembak militer Iran itu berjenis RQ-4 Global Hawk.
Dengan kecanggihannya, tidak heran jika drone ini dibanderol dengan harga fantastis. Drone ini digunakan oleh Angkatan Laut dan Angkatan Udara AS untuk mengumpulkan data-data real-time berupa citra beresolusi tinggi. Global Hawk mampu menangkap citra dengan sangat jernih dari ketinggian baik siang maupun malam, dalam cuaca apapun.
Menurut Reuters yang mengutip para ahli, drone buatan Northrop Grumman ini dihargai sekitar 130 juta dolar A atau lebih dari Rp 1,8 triliun. Dalam situs Northrop Grumman disebutkan, drone yang pertama kali terbang pada 28 Februari 1998 drone ini telah mengudara selama 250 ribu jam dalam operasi militer di Irak, Afghanistan, Afrika Utara, dan wilayah Asia.
Salah satu drone tercanggih militer AS ini juga mampu mencapai ketinggian 60.000 kaki di udara. Kemampuan ini melampaui pencapaian rata-rata pesawat komersial yang hanya sanggup mencapai ketinggian antara 31.000 hingga 38.000 kaki. Drone ini bisa terbang hingga 32 jam non-stop dengan jarak hingga 22.780 kilometer dari pusat operasi.
RQ-4 Global Hawk memiliki panjang 13 meter dengan rentang sayap 35 meter dan berat hingga 12 ton. Bobot drone ini sama seperti pesawat jet bisnis kecil.
Militer AS pertama kali memesan drone ini pada 2004 sebanyak empat unit seharga 360 juta dolar AS atau lebih dari 5 triliun rupiah. Pada 2013, menurut laporan Northrop Grumman, militer AS telah memiliki 37 drone Global Hawk.
yun/E-6
Redaktur:
Penulis:
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Akhirnya Setelah Gelar Perkara, Polisi Penembak Siswa di Semarang Ditetapkan Sebagai Tersangka
- 2 Jakarta Luncurkan 200 Bus Listrik
- 3 Krakatau Management Building Mulai Terapkan Konsep Bangunan Hijau
- 4 Kemenperin Usulkan Insentif bagi Industri yang Link and Match dengan IKM
- 5 Indonesia Bersama 127 Negara Soroti Dampak dan Ancaman Krisis Iklim pada Laut di COP29