Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kebutuhan Air Bersih Meningkat saat Pandemi

Foto : Koran Jakarta/Muhamad Marup

Pendiri Indonesia Water Institute, Firdaus Ali, dalam Webinar Nasional Peringatan Hari Air Sedunia 2021 bertema Valuing Water, di Jakarta, Senin (22/3).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pandemi Covid-19 menuntut pola hidup bersih demi mencegah penularannya. Hal ini berdampak pada peningkatan kebutuhan air. Kondisi tersebut menjadi persoalan tersendiri ketika butuh air lebih banyak, pengeluaran meningkat, tapi warga kehilangan pendapatan dan pekerjaan.

"Sebelum pandemi, kebutuhan air belum kita penuhi. Datang pandemi, ada tantangan baru memenuhi kebutuhan air untuk memutus mata rantai Covid-19," kata pendiri Indonesia Water Institute (IWI), Firdaus Ali, dalam Webinar Nasional Peringatan Hari Air Sedunia 2021 bertema Valuing Water, di Jakarta, Senin (22/3).

Firdaus menyebut penelitian IWI pada November 2020 menunjukkan kebutuhan air bersih meningkat sangat signifikan dua sampai tiga kali lipat. Kondisi tersebut menjadi ironi mengingat pada masa pandemi banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan mereka.

Lebih jauh, Firdaus menilai penyediaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjadi tantangan pemerintah. Pasalnya, peningkatan kebutuhan belum diikuti dengan ketersediaan air dan kualitas air yang menurun akibat perubahan iklim dan anomali cuaca.

Dia menambahkan Indonesia saat ini baru mampu menyediakan air perpipaan sebesar 21,8 persen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Jumlah ini jauh tertinggal dari negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam.

"Pandemi adalah reseting semua negara di planet ini menentukan mereka mampu melompat atau tertinggal. Ini kesempatan yang ada dalam pengelolaan air ke depannya," ucapnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top