Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Kebocoran Metana dari Pipa Gas Nord Stream Ancam Ekosistem Laut

Foto : Xinhua

Semburan kebocoran gas Nord Stream.

A   A   A   Pengaturan Font

University of Gothenburg yang berbasis di Swedia melaporkan tingkat metana akibat kebocoran gas di jalur pipa Nord Stream 1 masih tinggi walaupun kebocoran terjadi lebih dari dua bulan yang lalu.

Bastien Queste, seorang ahli kelautan di University of Gothenburg pada hari Minggu (11/12) menuturkan sebagian besar gas metana yang bocor dari jalur pipa di dasar Laut Baltik tersebut tidak naik ke atmosfer. Sebaliknya, metana larut dalam air dan menyebar mengikuti arus.

Hal ini disebut Queste berpotensi menimbulkan ancaman bagi ekosistem.

"Dalam dua pekan pertama, kami melihat tingkat metana yang sangat tinggi, hampir terlalu tinggi untuk diukur oleh sensor kami dan mungkin hingga seratus kali lebih tinggi dari tingkat normal. Baru sekarang kami melihat penurunan kembali ke level normal, namun demikian kami bahkan terkadang masih melihat sisa-sisa metana yang sangat tinggi," kata Bastien Queste, seorang ahli kelautan di universitas tersebut.

Metana sendiri merupakan gas tanpa bau, tanpa warna, dan bersifat mudah terbakar. Senyawa ini terdiri dari satu atom karbon dan empat atom hidrogen.

Dibandingkan dengan karbon dioksida, metana diperkirakan 80 kali lebih efektif dalam memerangkap panas di atmosfer dalam jangka waktu 20 tahun.

Apabila karbon dioksida bertahan selama berabad-abad, metana bertahan selama sekitar satu dekade. Metana juga bertanggung jawab atas sekitar 30 persen kenaikan suhu global hingga saat ini.

Sementara apabila larut ke laut, Thomas Dahlgren, seorang ahli biologi kelautan di Departemen Ilmu Kelautan University of Gothenburg, menuturkan metana berpotensi berdampak buruk bagi kehidupan laut.

"Metana dalam jumlah besar yang larut dalam air itu mungkin akan memengaruhi kehidupan laut," papar Dahlgren.

Dahlgren berteori bahwa penurunan metana yang cepat adalah karena dicerna oleh bakteri, sesuatu yang akan memicu fertilisasi berlebihan dan pengasaman laut.

"Itulah yang terjadi setelah kebocoran serupa di Teluk Meksiko pada 2010," ungkap Dahlgren.

Badan Energi Denmark sendiri melaporkan jalur pipa tersebut menyimpan sekitar 778 juta meter kubik metana ketika mengalami kerusakan.

Adapun tingginya tingkat metana akibat kebocoran jalur pipa Nord Stream diketahui dati penelitian yang bekerja sama dengan yayasan penelitian kelautan Swedia, Voice of the Ocean.

Para peneliti mengerahkan robot bawah air untuk melakukan pengukuran berkelanjutan dan data dikirim ke peneliti melalui satelit.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top