Kebangkitan MU Berlanjut

Solskjaer mengakui bahwa timnya telah menyiapkan taktik permainan selama hampir sepekan untuk menghadapi Tottenham.

LONDON - Bulan madu antara Manchester United dengan pelatih sementara, Ole Gunnar Solskjaer, masih berlanjut memasuki laga lanjutan pekan ke-22 Liga Inggris, Senin (14/1) dini hari WIB. Bertandang ke Stadion Wembley, London, United berhasil meraih kemenangan tipis 1-0 berkat gol semata wayang Marcus Rashford.

Hasil itu melanjutkan catatan sapu bersih kemenangan Solskjaer sejak menangani United dalam enam pertandingan di semua kompetisi atau lima laga Liga Inggris.

Namun aktor utama kemenangan tersebut boleh disematkan kepada kiper United, David de Gea, yang tangguh di bawah mistar gawang meski Tottenham sepanjang laga melepaskan 21 kali percobaan tembakan yang 11 di antaranya menemui sasaran.

Solskjaer mengatakan De Gea menunjukkan dirinya sebagai penjaga gawang terbaik United. Kiper asal Spanyol itu membuktikan dengan bermain impresif untuk melindungi keunggulan timnya.

Pertandingan di Wembley mempertemukan dua pelatih yang difavoritkan untuk secara permanen menggantikan Jose Mourinho. Hasilnya berpihak pada pelatih sementara MU, Solskjaer, yang unggul atas Mauricio Pochettino.

Marcus Rashford mencetak satu-satunya gol di menit ke-44. Paul Pogba juga tampil mengesankan, tetapi kinerja De Gea layak dikenang untuk jangka waktu lama. Dia membuat 11 penyelamatan. Catatan itu yang paling banyak dia lakukan dalam pertandingan liga papan atas tanpa kebobolan gol.

Solskjaer juga memuji ketangguhan pertahanan dan semangat tim asuhannya. "Kami memiliki beberapa penjaga gawang hebat di klub ini dan saya pikir dia bersaing dengan Edwin (van der Sar) dan Peter (Schmeichel) untuk tempat nomor satu secara historis," ujarnya.

Solskjaer menyebut para pemainnya sukses menjalankan taktik yang diarahkannya. "Kami menyerang dengan ritme cepat. Tentu saja gol kami dicetak dengan baik oleh Marcus Rashford, namun Anda harus mengakui peran bertahan Jesse Lingard dan umpan dari Paul Pogba adalah separuh dari gol itu," ujarnya menambahkan.

Dalam laga tersebut, Solskjaer sengaja menempatkan Anthony Martial dan Rashford sebagai penyerang sayap sedangkan Lingard sebagai penyambung serangan.

Pelatih asal Norwegia itu mengakui bahwa timnya telah menyiapkan taktik permainan selama hampir sepekan untuk menghadapi Tottenham dan ia lega lantaran strateginya berhasil. "Kami melatihnya sepekan ini dan kami pikir itu akan menjadi rencana yang baik," ujarnya.

MU delapan poin di belakang Arsenal ketika Solskjaer ditunjuk menjadi pelatih sementara mereka pada 19 Desember. Tapi kini, MU memiliki poin yang sama dengan "The Gunners" yang berada di posisi kelima saat mereka memburu tempat kualifikasi Liga Champions.

Tim besutan Solskjaer kini hanya terpaut dalam urusan agregat gol saja, yakni surplus 12 berbanding surplus 14 yang dimiliki Arsenal.

Pukulan Telak

Di sisi lain, hasil itu menjadi pukulan telak bagi Tottenham, yang kembali gagal ketika tekanan terus berlanjut dan terpaut sembilan poin dari pemimpin klasemen Liga Inggris, Liverpool.

Pochettino memuji timnya meskipun kalah. "Tottenham melakukan segalanya untuk memenangkan pertandingan. Mungkin kami mendominasi dan kami menciptakan banyak peluang. Itu adalah babak kedua yang luar biasa, saya sangat senang," ujarnya.

"Kadang-kadang kami memenangkan pertandingan dan kecewa, seperti ketika kami menang 3-0 di Old Trafford. Mereka lebih baik daripada kami hari itu. Hari ini hasilnya seharusnya berbeda dan saya senang," sambungnya.

Dengan hasil tersebut, Tottenham (48) tertahan di urutan ketiga sembari membuang kesempatan untuk menggeser Manchester City (51) dari peringkat kedua.

Selain itu, posisi tim besutan Mauricio Pochettino itu kini di bawah ancaman Chelsea (47) yang hanya terpaut satu poin saja. ben/AFP/S-1