Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kebangkitan Bersejarah "The Reds"

Foto : AFP/ PAUL ELLIS
A   A   A   Pengaturan Font

Kemenangan "The Reds" yang menakjubkan kali ini mengingatkan ketika mereka terakhir mengangkat trofi Liga Champions pada 2005.

LIVERPOOL - Liverpool menunjukkan kebangkitan paling menakjubkan dalam sejarah Liga Champions. "The Reds" mengalahkan Barcelona 4-0 dan melaju ke final untuk tahun kedua berturut-urut, Rabu (8/5) dini hari WIB. Divock Origi dan pemain pengganti Georginio Wijnaldum masing-masing mencetak dua gol pada laga semifinal leg kedua itu.

Liverpool menatap pertandingan di Anfield tertinggal 0-3 dari leg pertama dan kehilangan duo penyerang bintang Mohamed Salah dan Roberto Firmino yang cedera.

Namun, Origi dan pemain pengganti Wijnaldum sama-sama mencetak dua gol. Kemenangan "The Reds" membuat Barca untuk musim kedua berturut-turut membuang keunggulan tiga gol pada leg pertama untuk tersingkir dari Liga Champions.

"Dengan tim lain saya tidak akan berpikir itu mungkin. Tapi mereka benar-benar memiliki mentalitas raksasa," ujar pelatih Liverpool Jurgen Klopp memuji tim asuhannya. "Sulit dipercaya musim yang kami miliki, pertandingan yang kami miliki, cedera yang kami miliki sekarang," sambungnya.

"Pergi ke sana dan menunjukkan performa seperti ini di atas lapangan tidak dapat dipercaya. Saya benar-benar bangga menjadi pelatih tim ini. Apa yang mereka lakukan malam ini benar-benar istimewa. Saya akan mengingat ini selamanya," tandasnya.

Liverpool yang akan menghadapi klub asal Belanda Ajax atau rival di Liga Inggris Tottenham di final pada 1 Juni di Madrid dan kemungkinan akan menjadi favorit untuk dinobatkan sebagai juara Eropa untuk keenam kalinya.

Kemenangan "The Reds" yang menakjubkan kali ini membawa kembali ingatan ketika mereka terakhir mengangkat trofi pada 2005. Saat itu Liverpool membalikkan defisit 0-3 pada babak pertama di final melawan AC Milan di Istanbul.

Namun, Klopp menegaskan pentingnya bagi tim asuhannya menulis sejarah mereka sendiri. "The Reds" juga tengah bersaing ketat dengan Manchester City untuk mengakhiri penantian 29 tahun merebut gelar Liga Inggris.

"Kami percaya pada kesempatan ini, kami tidak membandingkannya dengan Istanbul atau apa pun. Kami ingin menciptakan sejarah kami sendiri. Kami jelas membutuhkan bab-bab baru dan pemain tangguh untuk melakukannya," jelas Klopp

Meskipun putus asa karena kehilangan Salah dan Firmino, tim asuhan Klopp tidak pernah kehilangan keyakinan. Mereka juga dudukung oleh suasana di Anfield yang biasanya bising.

Origi hampir pasti tidak akan menjadi starter jika Salah dan Firmino fit. Tetapi pemain asal Belgia berusia 24 tahun itu telah membuat kebiasaan mencetak gol-gol penting dalam persaingan gelar Liverpool. Dia menorehkan gol pertamanya di Liga Champions pada menit ketujuh, menyambut bola rebound setelah Marc-Andre ter Stegen menggagalkan upaya Jordan Henderson. Liverpool kemudian menambah keunggulan melalui Wijnaldum di menit ke-54 dan 56 sebelum Origi memastikan kemenangan agregat 4-3 dengan mencetak gol di menit ke- 79.

"Kami paham klub ini adalah campuran suasana, emosi, keinginan, dan kualitas sepakbola. Klub ini memiliki hati yang besar. Jantung berdebar kencang, anda bisa mendengarnya dan merasakannya di seluruh dunia. Saya sangat senang kami bisa menunjukkan ini kepada semua orang," tandas Klopp.

Usai kemenangan pujian datang dari sejumlah legenda Liverpool. Robbie Fowler dan Michael Owen memuji laga mantan klubnya sebagai pertandingan terbaik level Eropa di Anfield yang pernah ada.

Fowler yakin itu harus dinilai sebagai yang terbaik untuk kemenangan Liverpool pada kompetisi Eropa di stadion lama mereka yang terkenal.

Striker ini menempatkan Liverpool merebut kemenangan dramatis pada perempat final Piala Champions 1977 atas St Etienne, yang secara luas dianggap sebagai penampilan terbaik sebelumnya di Anfield.

"Saya paham ketika berbicara tentang malam yang hebat, ini yang terbaik. Ini benar-benar luar biasa," ujar Fowler kepada BT Sport.

"Sebelum pertandingan, kami berbicara tentang semua kelebihan Messi. Kami tak menemukan kelebihan untuk Liverpool. Saya sangat bangga dan sangat senang menjadi bagian dari Liverpool. Segala sesuatu tentang Liverpool malam ini sungguh brilian," sambungnya

Owen memuji tim asuhan Klopp atas musim luar biasa mereka. "Hanya sepakbola yang bisa melakukan ini. Musim yang luar biasa dan kami belum berakhir," ujar Owen.

"Tempat ini telah menyaksikan beberapa malam yang paling menakjubkan, dan ini mungkin yang terbaik," sambungnya.

Barca Terguncang

Ernesto Valverde mengakui Barcelona bermain sangat mengecewakan. Pelatih Barca Valverde mengakui para pemainnya gagal menyamai intensitas Liverpool. Barca kehilangan ketenangan setelah "The Reds" mencetak dua gol berturut-turut dengan cepat di babak kedua untuk menyamakan kedudukan secara agregat.

"Segalanya menjadi di atas kami setelah dua gol cepat itu. Kami tidak berhasil menyamai mereka dengan menjaringkan bola dan mereka benar-benar menggulingkan kami," ujarnya.

"Ini adalah hasil yang mengerikan bagi para penggemar kami dan bagi diri kami sendiri. Ini benar-benar, sangat disayangkan, tetapi pujian bagi Liverpool. Mereka memulai dengan sangat baik, tapi setelah gol, kami bereaksi dengan baik," sambungnya.

"Kami berhasil mengendalikan banyak hal di bagian kedua babak pertama. Kami memiliki peluang untuk mencetak gol. Kami mencoba mencetak gol, tetapi pertandingan berakhir untuk kami dengan gol keempat. Kami tidak bisa merespons," tandasnya.

Kekalahan seperti itu menjadi yang kedua bagi Barca di Liga Champions. Musim lalu mereka menyia-nyiakan keunggulan 4-1 pada leg pertama perempat final. Mereka tersingkir karena kalah gol tandang usai takluk 0-3 dari Roma pada leg kedua. ben/AFP/S-1

Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top