Keamanan "JAKI" Mesti Diperkuat
Tampilan antarmuka aplikasi Jakarta Kini (JAKI) generasi 3.0 yang diluncurkan dalam menyambut HUT ke-496 DKI Jakarta, Sabtu (24/6/2023).
JAKARTA - Pemerintah Provinsi Jakartadiminta meningkatkan keamanan aplikasi Jakarta Kini (JAKI) agar data masyarakat tak mudah diretas. Desakan ini datang dari anggota DPRD Gilbert Simanjuntak, Rabu (13/12).
"Aplikasi JAKI selama ini kurang dirasakan oleh masyarakat. Sekarang berhenti tanpa evaluasi," kata Gilbert. Dia menuturkan, JAKI berbeda dengan aplikasi lama bernama Qlue yang dulunya langsung diawasi pimpinan terkait. Pengawasan untuk memastikan diselesaikan atau tidak keluhan warga.
Menurut dia, pamor aplikasi Qlue meredup sejak mantan Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat berhenti menjabat. Maka dari itu, Gilbert mendesak Pemprov DKI untuk menjamin keamanan aplikasi JAKI dengan pengawasan siber yang lebih ketat agar tak mudah diretas.
Sebab dia menilai seharusnya aplikasi digital sebagai wadah masyarakat Jakarta untuk melaporkan berbagai masalah ini terjamin keamanan dan kemudahannya. "Namun yang dibutuhkan masyarakat bukan aplikasi yang lebih baik, tapi masalah mereka tertangani," katanya.
Namun, Gilberttak merinci contoh kasus peretasanterhadap aplikasi JAKI.Selain sebagai wadah laporan masyarakat, aplikasi JAKI juga memudahkan warga untuk mengunjungi Tebet Eco Park karena bisa dilakukan secara daring untuk mendaftar.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya