Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sektor Perkebunan - PTPN VIII, Hampir 50% Pemasukan PTPN VIII dari Sektor Sawit

Kawal Penerapan Sertifikasi ISPO

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

SUKABUMI - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) terus mengawal penerapan praktik sawit berkelanjutan oleh industri. Tujuannya agar sektor kelapa sawit mengimplementasikan prinsip keberlanjutan dalam operasionalnya serta berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS, Achmad Maulizal, mengatakan sektor perkelapasawitan RI cukup tahan banting melawan kampanye hitam atau black campaign yang gencar dilancarkan oleh pihak luar. Hal itu, lanjutnya, karena terbentuknya BPDPKS.

"Caranya, kami pantau terus implementasinya di lapangan. Bagaimana pelaksanannya, apakah menjaga alam atau tidak, seperti kerja sama dengan masyarakat. Kami lihat PTPN VIII ini sudah menerapkannya," ucap Achmad saat memantau penerapan praktik sawit berkelanjutan di perkebunan PTPN VIII di Sukabumi, Jawa Barat, Senin (23/8).

Dia menerangkan cara RI melawan kampanye hitam tidak seekstrem oleh mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, yang membawa orang utan dalam sebuah forum di Eropa. "Kita cukup laksanakan praktik berkelanjutan itu sendiri," papar dia.

Dia berpandangan industri kelapa sawit masih menjadi andalan pertumbuhan ekonomi nasional. Terbukti, selama pandemi Covid-19 kontribusinya masih tinggi, bahkan juga ikut menekan impor solar sehingga menghemat devisa negara.

Manfaat ekonomi dari implementasi biodiesel 30 persen (B30) sampai dengan semester I-2021 sebesar 29,9 triliun rupiah dengan rincian dari penghematan devisa sebesar 24,6 triliun rupiah dan nilai tambah dari crude palm oil (CPO) menjadi biodiesel sebesar 5,3 triliun rupiah. Adapun manfaat lainnya berupa pengurangan emisi CO2 sebesar 11,4 juta ton CO2e.

BPDPKS pun terus mendorong sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia atau Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Adapun PTPN VIII sudah mengantongi itu. Perusahaan itu bahkan tengah mengurus Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).

Tambah Areal

Adapun PTPN VIII merupakan perusahaan milik negara yang bergerak pada bidang usaha agroindustri, seperti perkebunan dan pengolahan komoditas teh, karet, kelapa sawit, dan kopi. General Manager Karet dan Sawit Wilayah I PTPN VIII, Irwan Maulana, menuturkan luas areal sawit PT Perkebunan Nusantara VIII sekitar 20 ribu hektare. Dalam beberapa tahun ke depan, akan ada tambahan lahan sekitar 5 ribu hektare.

Dia menegaskan PTPN sangat menjalankan prinsip keberlanjutan, salah satu contohnya penanaman kelapa sawit dilakukan dengan pola teras sering agar tidak merusak tanah.

Irwan melanjutkan saat ini sektor kelapa sawit menjadi andalan PTPN VIII, hampir 50 persen pemasukan perusahaan bersumber dari kelapa sawit. Sebagian lahan sawit juga dikonversi dari lahan karet dan teh yang sudah kurang produktif.

"Kami perkuat kelapa sawit ini karena prospeknya cerah. Ketika harga teh dan karet turun, harga sawit ini tetap stabil. Terbukti selama pandemi, sawit jadi andalan. Maka, ada kemungkinan perluasan lahan ke depannya di luar angka 5 ribuan tadi," pungkas Irwan.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top