Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembangunan Ekonomi

Kaum Muda Perlu Manfaatkan Teknologi untuk Wirausaha

Foto : ISTIMEWA

Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI

A   A   A   Pengaturan Font

DENPASAR - Generasi muda perlu memanfaatkan teknologi digital untuk aktivitas produktif sehingga dapat berkontribusi bagi pembangunan ekonomi bangsa. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi digital untuk berwirausaha membangun usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

"Pertama handphone, itu adalah sumber pendapatan kita. Jangan hanya pakai handphone untuk bertukar pesan, tapi sebesar-besarnya sarana memperoleh uang apalagi untuk masuk dunia digital," kata Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, di Denpasar, Bali, Minggu (27/11).

Ketua MPR RI itu menyadari membangun UMKM merupakan hal yang sulit ketika anak muda dihadapkan pada keraguan dan kemalasan. Namun, saat ini kemudahan juga tersedia karena seluruh ruang terbuka sehingga lebih mudah menjadi pengusaha di era digitalisasi.

Selain itu, sebagian besar anak muda khususnya yang hadir mendengarkan mengaku sudah memiliki pekerjaan, sehingga selain teknologi digital, jejaring menjadi salah satu faktor pendukung dalam memulai usaha.

Dalam studi umum yang membahas peran UMKM dalam menghadapi persaingan global pascapandemi itu, Bamsoet menyampaikan fakta sejarah soal krisis ekonomi pada 1998 yang tidak mampu mempengaruhi ekonomi Indonesia karena kemunculan UMKM. "Sejarah membuktikan dalam perjalanan bangsa kita mulai krisis moneter 1998 dan 2008 itu UMKM jadi salah satu jalan keluar dan yang mampu bertahan terhadap situasi, sehingga dalam keadaan pasca pandemi Covid-19 dan krisis global sekarang menurut saya salah satu caranya memperkuat sektor UMKM," ujarnya.

Untuk menggaet anak muda memulai wirausaha serta memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkannya, Bamsoet menyebutkan sejumlah upaya pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, seperti kredit usaha rakyat bunga rendah, program pinjaman tanpa agunan.

Dalam menghadapi tantangan pascapandemi Covid-19 ini, Bamsoet juga menyarankan kepada masyarakat terdampak seperti pekerja atau buruh yang diberhentikan agar memanfaatkan situasi untuk mulai berbisnis.

Demi mendukung perekonomian ke depan, Bamsoet menilai penting untuk meningkatkan kuantitas wirausahawan, apalagi melihat kontribusi UMKM Indonesia yang saat ini masih terbilang rendah. Dalam catatannya, jumlah wirausahawan Indonesia saat ini baru mencapai 3,47 persen, persentase tersebut tertinggal jauh dari Amerika 11,5 persen, Singapura 7,2 persen, dan Malaysia 5 persen.

"Karena itu, selaras dengan amanat presiden, pemerintah menargetkan rasio kewirausahaan agar dapat mencapai jumlah 3,95 persen 2024. Itu kita dorong supaya rasionya minimal seperti Malaysia dan beberapa negara yang jumlah UMKM-nya cukup memadai," ujarnya.

Butuh Dukungan

Rektor Universitas Terbuka, Prof Oajat Darojat, menyampaikan peningkatan peran UMKM dalam persaingan global pascapandemi Covid-19 membutuhkan dukungan pemerintah. Dia menambahkan UMKM harus bisa memanfaatkan momentum.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top