Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kasus Wadas, Kedepankan Pendekatan Kemanusiaan

Foto : istimewa

Kepala Humas PGI Jeirry Sumampow

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) minta aparat terkait mengedepankan pendekatan kemanusiaan menghadapi warga Desa Wadas, Purworejo, Jateng. Dengan begitu, gejolak yang muncul dari penolakan warga terhadap proyek pengerukan tambang andesit untuk pembangunan bendungan Bener bisa diminimalkan.

Demikian dikatakan Kepala Humas PGI Jeirry Sumampow dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (11/2). Menurut Jeirry, gesekan antara warga Desa Wadas yang menolak proyek tambang Andesit dan aparat keamanan beberapa hari lalu, sungguh disayangkan. Apalagi ada warga yang diamankan, meski kemudian dibebaskan.

"PGI prihatin terhadap kejadian tersebut dan berharap tidak berlanjut," kata Jeirry. Maka, lanjut Jeirry, setelah mencermati dan mengkaji kejadian tersebut, PGI menyampaikan beberapa sikap. Pertama, bersimpati dengan warga yang dirugikan. Kehilangan tanah sebagai tempat hidup bukanlah sesuatu yang mudah, sekalipun ada kompensasi.

Kedua, minta agar pemerintah lebih sabar dan mengedepankan pendekatan kemanusiaan terhadap warga desa yang menolak daripada sekadar mengatasnamakan pembangunan. Pemerintah, kata Jeirry, perlu lebih persuasif dalam menangani persoalan ini. Penanganan yang terburu-buru berpotensi memicu konflik baik vertikal maupun horizontal.

Ketiga, minta aparat kepolisian segera membebaskan warga yang diamankan jika memang masih ada yang diamankan. Dialog yang baik dengan masyarakat harus dibangun, menjauhkan iklim intimidatif di Wadas, agar mendapatkan solusi tepat. Keempat, minta semua pihak mematuhi hukum dan menghargai hasil putusan hukum," ujarnya.

Kelima, kata Jeirry, PGI mendorong semua pihak menjaga situasi tetap kondusif agar tidak dimanfaatkan pihak-pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan atau keuntungan mereka.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top