Kasus Gizi Buruk Dapat Mengancam Masa Depan Anak
Ilustrasi-Gizi buruk.
"Saya memberikan mie instan dan kental manis ke anak saya karena hanya mengandalkan gaji dari suami sebesar 750.000 per bulannya. Itu pun tidak cukup buat sehari-hari," ujar Nina.
Lebih lanjut, Nina menjelaskan anaknya sangat gemar untuk jajan ke warung membeli mie dan kental manis daripada makan makanan yang bergizi seperti sayur, daging, dan ayam.
Ene menambahkan, selama ini pihaknya sudah melakukan penyuluhan terkait tumbuh kembang dan kesehatan anak. Edukasi dilakukan mulai dari cara pemberian makanan serta cara pemberian susu.
"Kalau bisa mah kental manis itu jangan dikonsumsi gitu. Tapi ya yang namanya dia sudah terbiasa minum kental manis ya minum kental manis aja nggak bisa digantikan yang lain," ungkapnya.
Di Indonesia apa yang terjadi pada Imaz juga dialami anak-anak lain. Hasil survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan pada 2021 mencatat 24,5 persen balita di Provinsi Banten mengalami stunting.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya