Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Wabah I 137.485.375 Warga Telah Terima Vaksin Dosis Kedua

Kasus Covid-19 Diperkirakan Masih Akan Naik

Foto : SONNY TUMBELAKA / AFP

KEDATANGAN WISATAWAN DI BALI I Wisatawan mancanegara berjalan melalui ruang kedatangan internasional di Bandara Internasional Ngurah Rai di Kabupaten Badung, Bali, Rabu (16/2). Penerbangan dari maskapai Singapore Airlines ini tiba setelah dihentikan sementara selama hampir dua tahun akibat Covid-19.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, mengatakan diperkirakan masih terbuka kemungkinan untuk semua wilayah di Indonesia mengalami peningkatan kasus Covid-19 dalam beberapa hari ke depan.

"Kemungkinan penambahan kasus bisa saja terjadi. Saat ini, puncak kasus di Jawa dan Bali terjadi peningkatan. Tiga hingga empat pekan ke depan akan terjadi peningkatan di luar Jawa dan Bali. Ini pola yang kami pelajari dari gelombang Delta (Juli-Agustus 2021)," kata Nadia dalam konferensi pers secara virtual yang diikuti dari Zoom di Jakarta, Rabu (16/2).

Nadia mengatakan kasus Omicron secara nasional dilaporkan berjumlah 98 persen dari total 57.049 kasus Covid-19 berdasarkan hasil rekapitulasi harian pada Selasa (15/2). Sebanyak 2 persen di antaranya merupakan varian non-Omicron.

Karakteristik Omicron yang menular secara cepat, kata Nadia, membuat seluruh provinsi mengalami peningkatan insiden kasus. "Jakarta, Bali, dan Banten ini termasuk di dalam PPKM Level 4, artinya lebih dari 150 kasus per 100.000 penduduk per pekan," katanya.

Nadia, yang juga menjabat Sekretaris Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes, mengatakan angka kasus baru di Indonesia saat ini sudah melebihi periode Delta.

"Kemungkinan masih terbuka untuk semua wilayah mengalami peningkatan kasus di beberapa hari ke depan, dan ini tergantung pada upaya kita untuk menekan tingkat penularan dengan terus menerapkan protokol kesehatan, lakukan isolasi, tingkatkan pelacakan kontak serta vaksinasi," katanya.

Jaga Prokes

Meskipun di kemudian hari kasus di Jawa dan Bali turun, kata Nadia, masyarakat di luar wilayah tersebut harus tetap menjaga protokol kesehatan dan melakukan testing.

"Upaya membatasi penularan adalah mengetahui secara dini testing yang cepat, walaupun hanya flu biasa, kemudian testing kontak erat. Kami imbau masyarakat mau dites," kata Nadia.

Staf Ahli Bidang Teknologi Menteri Kesehatan, Setiaji, mengatakan kecepatan input laporan petugas laboratorium ke sistem New All Record (NAR) menentukan ketepatan waktu pelayanan terhadap pasien Covid-19 yang isolasi mandiri.

"Saya memang menerima keluhan kenapa pasien isoman tidak masuk ke paket isoman," kata Setiaji saat menyampaikan keterangan pers secara virtual yang diikuti dari Zoom.

Setiaji mengatakan petugas laboratorium pemeriksaan sampel PCR maupun antigen dituntut responsif untuk meng-input data pasien positif ke sistem NAR sesaat setelah hasil diketahui. Namun pada praktiknya, pelaporan data pasien menuju sistem NAR kerap kali terlambat rata-rata dua hingga tiga hari sejak hasil diketahui. Tapi ada juga yang cepat, tergantung laboratoriumnya.

Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 melaporkan jumlah warga yang telah menerima dosis vaksin secara lengkap mencapai 137,48 juta jiwa hingga 16 Februari 2022, pukul 12.00 WIB. Data Satgas Covid-19 yang diterima Rabu, jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan dua dosis vaksin Covid-19 per 16 Februari 2022 bertambah 837.447 menjadi 137.485.375 orang.

Sementara itu, jumlah penerima vaksin dosis pertama yang tercatat hari ini 242.795 jiwa. Dengan tambahan tersebut maka jumlah penerima vaksinasi dosis pertama kini menjadi 188.833.480 jiwa.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top