Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Karhutla di Sumatera Selatan Dinyatakan Terkendali

Foto : ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo

Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Sumatera Selatan Aksoni menjelaskan kondisi terkini kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di daerahnya dalam siaran daring bertajuk “Teropong Bencana” Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dipantau dari Jambi, Rabu (21/8/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Jambi - Kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan dinyatakan terkendali atau belum menjadi ancaman serius bagi sosial, ekonomi, dan kesehatan masyarakat karena masih bisa diatasi oleh tim gabungan dari pemerintah provinsi setempat dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Pernyataan tersebut diungkapkan Plt. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan Aksonidalam siaran daring bertajuk "Teropong Bencana" Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diikuti di Jambi, Rabu.

Aksoni menyebutkan bahwa tahun ini terhitung mulai dari Januari-Agustus ada sekitar 1.300 titik api yang tersebar di beberapa daerah di Sumatera Selatan.

Berdasarkan laporan dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatera selama rentang waktu tersebut ada sebanyak 750,83 hektare lahan di Sumatera Selatan terbakar.

Dalam laporan BPPIKHL merinci dari total kasus kebakaran tersebut terbagi sebanyak 308,56 hektare lahan gambut dan 442,26 hektare lahan mineral yang masing-masing tersebar di Kabupaten Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI), Penukal Abab Lematang Ilir, Musi Rawas, Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, OKU, Kota Prabumulih, dan Palembang.

Menurut Aksoni,semua titik sebaran api kebakaran tersebut berhasil ditangani dalam waktu yang tidak terlalu lama sehingga tidak semakin meluas. Luasan lahan terbakar tersebut menurun apabila dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 seluas 1.178,49 hektare.

"Semua itu berkat kesigapan tim gabungan yang terdiri dari personel BPBD, TNI, Polri, Manggala Agni KLHK, perusahaan perhutanan dan tanaman industri, hingga kelompok relawan dan masyarakat yang sudah disiagakan ke seluruh daerah rawan karhutla sejak awal tahun ini," katanya.

Aksoni mengatakan bahwa hal itu karena tim gabungan hampir setiap waktu terus melakukan pemantauan dan aksi pemadaman api dengan cara menyiramkan air dari darat maupun dari udara menggunakan empat armada helikopterwater boombingbantuan dari BNPB.

"Jadi, kami menilai karhutla tahun ini belum menjadi ancaman, karena masih bisa diatasi tim gabungan di lapangan," kata Aksoni.

Kendati demikian, menurut dia, tim gabungan harus terus waspada menyusul belum meratanya curah hujan, sehingga lahan-lahan rawan di sejumlah daerah dalam kondisi kering dan titik api kebakaran baru pun masih bermunculan.

Contohnya titik api kebakaran baru terdeteksi membara di sejumlah lokasi di enam kecamatan, yakni Sungai Rotan, Rambutan, Muara Belida,Selapan, Rantau Bayur, dan Pangkalan Lampam dalam wilayah administrasi Kabupaten Muara Enim, Ogan Ilir, dan OKI.

"Sampai saat ini tim gabungan masih berjibaku melakukan pemadaman api kebakaran yang tersebar di enam kecamatan itu," ujarnya.

Selain memastikan pengendalian kebakaran berlangsung optimal, Kepala Pelaksana BPBD Sumatera Selatan itu juga memastikan penegakan hukum yang presisi dan tak pandang bulu setelah dilaporkannya sejumlah berkas perkara dugaan pembakaran oleh oknum masyarakat sedang ditangani oleh penyidik Direktorat Kriminal Khusus Polda Sumatera Selatan.

"Dalam waktu dekat publik akan dapat hasil penyidikannya," ujar Aksoni.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top