Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Karena Langgar Aturan Data, Google Dijatuhi Denda 260.000 Dollar Oleh Pengadilan Russia

Foto : ANTARA/REUTERS/Benoit Tessier/Foto Dokumen

Foto Dokumen: Logo Google terlihat di ruang pamerannya, pada konferensi Viva Technology yang didedikasikan untuk inovasi dan perusahaan rintisan di pusat pameran Porte de Versailles di Paris, Prancis 15 Juni 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

Moskow - Pengadilan di Moskow, Russia, pada Kamis (16/6) mengatakan telah mendenda Google Alphabet sebesar 15 juta rubel (260.000 ribu dollar AS) karena berulang kali gagal mematuhi undang-undang Russia yang mewajibkan perusahaan teknologi untuk melokalisir data pengguna.

Russia telah mengeluarkan beberapa denda kepada perusahaan teknologi asing dalam beberapa tahun terakhir atas berbagai pelanggaran, dalam apa yang dikatakan para kritikus adalah upaya Moskow untuk melakukan kontrol yang lebih besar atas internet.

Google menolak berkomentar.

Russia telah membatasi akses ke Twitter dan jaringan sosial unggulan Meta Platform Incs, Facebook serta Instagram, tetapi Google dan layanan hosting video YouTube-nya, meskipun di bawah tekanan, tetap tersedia untuk saat ini. Khususnya Moskow keberatan dengan perlakuan YouTube terhadap media Russia, yang telah diblokirnya.

Tetapi Anton Gorelkin, wakil kepala komite Duma Negara untuk kebijakan informasi, mengatakan perusahaan AS itu belum berisiko mengalami nasib yang sama. "Pemblokiran adalah tindakan ekstrem dan YouTube dan Google belum melewati batas kewajaran ini, tetapi mereka terlibat dalam perang informasi melawan Russia," kata Gorelkin kepada wartawan di Forum Ekonomi Internasional St Petersburg.

Pengadilan Distrik Tagansky Moskow mengatakan telah menjatuhkan denda atas apa yang digambarkan sebagai kegagalan berulang Google untuk menyimpan data pribadi pengguna Russia dalam basis data di wilayah Russia. Google memindahkan beberapa karyawan dari Russia setelah Moskow mengirim pasukan ke Ukraina pada akhir Februari.

Aplikasi berbagi foto LikeMe didenda 1,5 juta rubel untuk pelanggaran pertama. LikeMe tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Kemampuan Google untuk membayar dapat terhambat karena anak perusahaannya di Russia mengumumkan rencana untuk mengajukan kebangkrutan pada Mei setelah pihak berwenang menyita rekening banknya.

Gorelkin mengatakan Google tidak dapat menjadi pemimpin global tanpa operasi di China dan menunjuk Yandex, sering disebut sebagai jawaban Russia untuk Google, sebagai pesaing yang layak. "Saya yakin Google akan tetap berada di Russia jika tidak melewati batas," katanya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top