Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Kapolri dan Panglima TNI Ingin KTT G20 di Bali Berjalan Sukses

Foto : istimewa

Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa dan Kapolri Jenderal Pol Listyo SIgit Prabowo menginspeksi pasukan pengamanan KTT G20 di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Bali Senin (7/11).

A   A   A   Pengaturan Font

BALI - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa memimpin apel gelar pasukan Operasi Puri Agung 2022, Senin (7/11). Apel pasukan digelar dalam rangka pengamanan puncak forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November mendatang.

Dilansir laman resmi Polri, Kapolri mengatakan gelar pasukan merupakan bentuk kesiapan TNI-Polri dalam mendukung pengamanan pelaksanaan KTT G20. Sehingga menjadi bagian DARI proses pengamanan bersama Panglima TNI sebagai ketua pengamanan KTT G20. Polri siap mendukung agar pengamanan KTT G20 bisa berjalan dengan aman, lancar, dan baik serta membawa harum nama bangsa Indonesia di kancah dunia.

"Kita laksanakan pengecekan langsung dengan berbagai macam peralatan yang kita miliki. Sehingga masing-masing memiliki kesiapan terkait dengan pelaksanaan tugasnya, mulai dari kondisi normal sampai dengan kondisi kontijensi. Mulai dari pengamanan rolakir sampai apabila ada permasalahan baik unjuk rasa hingga ada ancaman bom dan juga bagaimana kita melakukan evakuasi serta kesiapan sarana dan prasarana lainnya apabila diperlukan," kata Kapolri di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Senin (7/11).

Jenderal Listyo menuturkan, Polri akan melaksanakan pengamanan mulai dari awal masuk lewat bandara atau pelabuhan. Polri sudah menyiapkan personel khusus yang dilengkapi teknologi CCTV hingga face recognition untuk memonitor data orang-orang yang 'mendapatkan pengawasan', baik dari luar negeri maupun dalam negeri.

"Tentunya kita sudah mengklasifikasi target-target tersebut masuk dalam kelompok ancaman apa. Mulai potensi unras sampai melakukan serangan-serangan yang bersifat teroris. Maka, dengan koordinasi pengamanan seperti ini, yang paling utama adalah jangan sampai ada peristiwa di ring 3 yang dapat mengganggu di ring 2 dan ring 1. Sehingga menjadi satu kesatuan pengamanan yang harus kita laksanakan bersama-sama," pungkasnya.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top