Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Tindakan Kriminal l Polisi Telusuri Pelaku Penjambretan di Kemayoran

Kapolda: Tembak Penjahat Jalanan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Polda Metro Jaya bertindak tegas terhadap pelaku penjahat jalanan, sebab aksi mereka sudah menakutkan warga.

JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Idham Azis memerintahkan jajaran polres dan polsek mengambil tindakan tegas dan terukur atau menembak di tempat terhadap pelaku kejahatan yang melawan petugas.

"Perintah Kapolda Metro Jaya tembak (pelaku) yang melawan petugas," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Jakarta Selasa.

Argo mengatakan Polda Metro Jaya di bawah kendali Biro Operasi menggelar operasi kewilayahan mandiri secara serentak di seluruh polres dan polsek.

Operasi tersebut menyasar pelaku kejahatan jalanan seperti jambret, begal, pencurian dengan kekerasan lain dan pencurian dengan pemberatan.

Polda Metro Jaya menggelar operasi itu mulai 3 Juli hingga 3 Agustus 2018 dengan kekuatan 1.000 personel. "Telah dibentuk 16 tim terdiri 13 tim polres dan tiga tim Polda Metro Jaya," ungkap Argo.

Sebelumnya, sejumlah pelaku kejahatan beraksi termasuk yang menjadi korban yakni Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarief Burhanuddin di wilayah Jakarta pada Minggu (24/6).

Terakhir, korban tewas seorang penumpang ojek daring bernama Warsilah (37) menjadi sasaran penjambret di jalan Ahmad Yani, Jakarta Pusat, Minggu (1/7).

Sedangkan terkait dengan pejambretan penumpang ojek onlinnne, Polisi masih terus berupaya mencari penjambret yang menewaskan penumpang ojek online Warsilah saat melintas di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Salah satu caranya dengan mengumpulkan mantan napi jambret yang pernah berurusan dengan polisi.

Kapolsek Cempaka Putih Kompol Rosiana mengatakan, langkah tersebut dalam rangka mempermudah polisi mencari tahu, apakah pelaku merupakan residivis dalam kasus serupa atau bukan. "Kita lagi kumpulin orang-orang, mantan jambret yang LP-nya (laporan polisi) ada, kita datangi semua ini," kata Rosiana.

Rosiana melanjutkan, kamera pengintai atau CCTV yang sempat merekam aksi pelaku ternyata juga kurang jelas karena kebetulan muka pelaku tertutup. Polisi juga tidak bisa hanya berpatokan pada sepeda motor yang digunakan pelaku karena tidak menutup kemungkinan bisa dimodifikasi.

"Kalau penjambret itu kan cepat mengubah ciri-ciri kendaraannya, yang kejadian dulu-dulu itu seperti itu. Nanti kalau (kendaraannya diganti) baru main (menjambret) lagi," pungkasnya.

Aksi penjambretan itu terjadi pada Minggu 1 Juli 2018. Korban saat itu dibonceng driver ojek online. Saat melintas di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, tiba-tiba penjambret merampas tas milik korban dari belakang sehingga membuat korban terpental dan meninggal di rumah sakit.

Tembak Mati

Sementara itu, Petugas Polres Metro Jakarta Barat menembak mati anggota sindikat penjambretan, Robi lantaran melawan saat akan ditangkap di wilayah Jakarta Utara pada Senin (2/7).

"Pelaku melawan saat dilakukan pengembangan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Jakarta, Selasa (3/7).

Argo menjelaskan awalnya terjadi pencurian dengam kekerasan atau penjambretan terhadap seorang wanita Claudia Fifin S Sentosa di Jalan Mangga Besar Raya Jakarta Barat pada Selasa (26/6).

Claudia kehilangan tas hitam merk "Channel" berisi kunci mobil "Mercedes Benz", STNK, telepon selular, SIM dan KTP. Selanjutnya, korban melapor penjambretan tersebut ke Polsek Metro Tamansari Jakarta Barat. Polisi mendalami keterangan dari anggota jaringan penjambret yang telah ditangkap sebelumnya di wilayah Jakarta Barat. "Beberapa orang yang diduga pelaku berhasil ditangkap," ungkap Argo.

Petugas meringkus tersangka Ali Sabana, Robi, Martin dan Gito yang tercatat sebagai komplotan penjambret. Dari keterangan pelaku itu polisi memburu tersangka lain berjumlah lima orang yang diduga bersembunyi di daerah Jakarta Utara. Petugas membawa Robi guna menunjukkan persembunyian tersangka lain, namun tersangka berupaya melawan dan melarikan diri.

Ant/emh/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Antara, M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top