Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Kapasitas Tenaga Surya Tiongkok Cetak Rekor Pertumbuhan 2023

Foto : Istimewa

Ilustrasi

A   A   A   Pengaturan Font

Tiongkok terus mendorong penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) salah satunya melalui tenaga surya. Tercatat, kapasitas tenaga surya Beijing terus mengalami peningkatan.

Asosiasi Manufaktur Tenaga Surya pada pekan lalu memperkirakan bahwa Tiongkok akan menambah 95 hingga 120 gigawatt (GW) tenaga surya pada tahun 2023. Jumlah tersebut mengalami peningkatan 30 persen, sekaligus akan menjadi rekor peningkatan kapasitas tahunan.

Data resmi menunjukkan, pembuat produk surya terbesar di dunia dan pembangkit tenaga surya membawa 87,41 GW tenaga surya baru untuk beroperasi pada tahun 2022. Angka tersebut mendorong total kapasitas terpasang menjadi 392,61 GW.

"Pengembangan pembangkit listrik tenaga surya di Tiongkok terus menghadapi beberapa masalah meskipun ada sedikit penurunan biaya investasi," kata Ketua Kehormatan Asosiasi Industri Fotovoltaik Tiongkok (CPIA) Wang Bohua dalam sebuah konferensi, dikutip dari Reuters, Selasa (21/2).

Wang mengatakan, hambatan tersebut termasuk persyaratan wajib dari beberapa pemerintah daerah untuk memasang penyimpanan energi di samping ladang surya, dan pembatasan penggunaan tanah dan air di tengah upaya Beijing yang berkembang untuk melindungi lahan pertanian.

Sementara kapasitas tenaga surya negara berkembang pesat, pengekspor produk tenaga surya menghadapi lebih banyak perselisihan perdagangan dan persaingan yang lebih ketat di lepas pantai di negara tujuan seperti Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, dan India.

"Hambatan perdagangan membawa kesulitan yang semakin besar bagi perusahaan tenaga surya Tiongkok yang ingin berekspansi di pasar luar negeri, dan perkembangan pesat pabrikan lokal di negara-negara tersebut akan memukul industri manufaktur tenaga surya Tiongkok," ujar Wang.

Amerika Serikat pada bulan Desember melarang impor, termasuk produk surya, dari wilayah Xinjiang Tiongkok karena kekhawatiran tentang kerja paksa. Sekitar 3 GW modul surya yang diekspor Tiongkok China telah disita oleh bea cukai AS karena dicurigai berasal dari kamp kerja paksa.

Beijing mengekspor sekitar 36,3 GW solar wafer dan 23,8 GW sel surya pada tahun 2022, masing-masing naik 61 persen dan 131 persen year-on-year, menurut data CPIA. Namun, ekspor modul surya tahun lalu tumbuh lebih lambat sebesar 56 persen karena lebih banyak pabrik modul yang dibangun di luar negeri.

"Perusahaan surya Tiongkok harus lebih memperhatikan persaingan, karena AS, UE, dan negara lain menerapkan kebijakan dan membuat langkah nyata untuk mendukung industri lokal mereka," tutur Wang.

Sebagai informasi, tenaga surya adalah energi yang dihasilkan dari sinar matahari yang dikonversi menjadi listrik atau panas. Prosesnya dilakukan melalui penggunaan teknologi panel surya, di mana panel surya menangkap energi dari sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik melalui efek fotovoltaik.

Tenaga surya dianggap sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang paling ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca atau polusi lainnya selama pengoperasiannya. Selain itu, tenaga surya juga dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang semakin langka dan mahal.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top